KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-142 pada Jumat (15/7/2022).
Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perseteruan kedua negara.
Di medan perang, Kota Vinnytsia, Ukraina dilaporkan porak-poranda setelah digempur rudal Rusia. Insiden ini pun menyebabkan banyak kematian.
Sementara di luar pertempuran, invasi Rusia kembali dikecam dalam pertemuan G20 di Bali. Kali ini kecaman datang dalam pertemuan G20 untuk para menteri keuangan anggota kelompok 20 tersebut.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-142 yang kiranya penting disimak:
Rudal Rusia membuat Kota Binnytsia di Ukraina tengah tampak porak-poranda.
Dikutip dari AFP, pada Jumat, petugas penyelamat masih menggali puing-puing reruntuhan bangun, sehari setelah rudal Rusia menghancurkan Kota Vinnytsia dan menewaskan sedikitnya 23 orang.
Rusia mengeklaim serangan tersebut dengan menargetkan pertemuan pejabat militer Ukraina dan pemasok senjata asing.
"Tidak ada negara lain di dunia yang menimbulkan ancaman teroris seperti Rusia," ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi penembakan rudal di Kota Vinnytsia.
Dia pun memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat di kota tersebut.
Paul Urey, seorang pria Inggris yang ditangkap oleh pasukan pro-Rusia di Ukraina, meninggal dalam tahanan pada 10 Juli, kata separatis yang didukung Moskwa, dengan mengatakan dia meninggal karena diabetes.
Organisasi non-pemerintah menggambarkan Urey sebagai seorang kemanusiaan yang bekerja sebagai sukarelawan bantuan di Ukraina, sementara para separatis mengatakan dia adalah seorang tentara "profesional" yang berjuang untuk Ukraina.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan Rusia memikul "tanggung jawab penuh" atas kematian yang dilaporkan.
Menteri keuangan Barat di pulau Bali untuk dua hari pembicaraan G20 mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, menuduh pejabat negara tersebut terlibat dalam kekejaman yang dilakukan selama perang.