Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-140 Serangan Rusia ke Ukraina, Putri Putin Dilibatkan Tangani Sanksi, Kemajuan Perundingan Gandum

Kompas.com - 14/07/2022, 07:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Memasuki hari ke-140 Serangan Rusia ke Ukraina, PBB mengatakan lebih dari 5.000 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Jumlah korban tewas sebenarnya diperkirakan mungkin jauh lebih tinggi, sementara di medan perang, kurban terus berjatuhan.

Baca juga: Korea Utara Akui Kemerdekaan Wilayah Separatis, Ukraina Langsung Putuskan Hubungan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum mengomentari klaim pejabat yang didukung Moskwa bahwa serangan Ukraina di Nova Kakhovka Ukraina selatan yang diduduki Rusia, menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk warga sipil, dan melukai puluhan lainnya.

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko melaporkan penumpukan pasukan Rusia yang signifikan, khususnya di daerah Bakhmut dan Siversk, dan dekat dengan Sloviansk dan Kramatorsk, saat wilayah tersebut bersiap untuk serangan yang kuat.

Sementara korban tewas dari blok apartemen yang runtuh di kota Donetsk, Chasiv Yar, naik menjadi 45 orang.

Berikut perkembangan peristiwa penting dalam rangkuman hari ke-140 Serangan Rusia ke Ukraina:

Baca juga: Pengawas Temukan Iklan Tawarkan Kesempatan Bertemu Wanita Ukraina Kesepian, Langsung Ditindak

Korea Utara mengakui Republik Donetsk dan Luhansk

Korea Utara mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk yang didukung Rusia di timur Ukraina sebagai negara merdeka.

Kantor Berita resmi negara itu melaporkan Menteri Luar Negeri Korea Utara mengirim surat kepada rekan-rekannya di dua wilayah pro-Rusia itu untuk memberi tahu mereka tentang keputusan tersebut.

Bulan lalu Suriah, sekutu dekat Rusia lainnya, juga mengatakan akan mengakui apa yang disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk sebagai negara berdaulat.

Baca juga: Kabar Baik, Ukraina dan Rusia Akan Bertemu di Turki Hari Ini Bahas Ekspor Biji-bijian

Negosiasi ekspor gandum Ukraina

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pembicaraan antara Ukraina, Rusia, Turki dan PBB di Istanbul menghasilkan "langkah kritis" ke depan, untuk memastikan ekspor produk makanan Ukraina yang aman dan terjamin melalui Laut Hitam.

Ukraina mengatakan 22 juta ton gandum sedang menunggu untuk dikirim karena panen baru sekarang sedang dituai.

Sebelumnya, menteri pertahanan Turki mengatakan pihak yang terlibat telah menyepakati “prinsip-prinsip teknis utama”, dan akan bertemu lagi di Turki minggu depan untuk membahas rincian lebih lanjut.

Namun, tidak ada pernyataan yang dikeluarkan dari Kyiv dan Moskwa, dan pembicaraan tentang pembukaan blokir pelabuhan telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Pengiriman komoditas dari Ukraina - salah satu eksportir gandum, jagung, dan minyak nabati terbesar di dunia - telah sangat dibatasi oleh invasi Rusia, yang memblokir pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Kondisi itu mendorong harga pangan global ke level rekor awal tahun ini dan meningkatkan kekhawatiran tentang meningkatnya kelaparan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-139 Serangan Rusia ke Ukraina, Kedua Negara Sepakat Bertemu di Turki, Lego Tarik Operasional di Rusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com