Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kota di AS Terbitkan Panduan Darurat untuk Warga jika Terjadi Serangan Nuklir

Kompas.com - 13/07/2022, 21:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota New York Amerika Serikat (AS) mengeluarkan petunjuk langkah demi langkah tentang apa yang harus dilakukan warga jika terjadi serangan nuklir.

Departemen Manajemen Darurat Kota New York merilis panduan itu dalam pengumuman layanan publik 90 detik pada Senin (11/7/2022).

Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Umat Manusia dalam Bahaya Nuklir jika Barat Hukum Rusia

Bagian awal video menampilkan jalan-jalan kota yang kosong dengan bunyi sirene terdengar sebagai latar belakang, sebagai simulasi ketika serangan nuklir terjadi.

“Jadi ada serangan nuklir. Jangan tanya saya bagaimana atau mengapa,” kata seorang wanita yang kemudian menarasikan panduan itu.

“Ketahuilah bahwa ancaman besar telah menyerang, oke? Jadi apa yang kita lakukan?"

Panduan darurat serangan nuklir itu menetapkan tiga tindakan yang harus dilakukan warga, dengan langkah masuk akal pertama adalah mencari perlindungan di dalam gedung secepat mungkin.

"Tetap di dalam mobil bukanlah pilihan. Kamu harus masuk ke gedung dan menjauh dari jendela."

 

Baca juga: Putin Akan Pasok Rudal Berkemampuan Nuklir ke Belarus untuk Lawan Barat

Baca juga: Jawaban Rusia ketika Ditanya: Apa Putin Akan Menggunakan Senjata Nuklir Taktis di Ukraina?

Begitu masuk, panduan itu meminta warga New York tetap di dalam dan menutup setiap pintu dan jendela.

“Punya ruang bawah tanah? Pergilah ke sana,” katanya. "Jika Anda tidak memilikinya, pergilah sejauh mungkin ke tengah gedung."

Warga kota yang berada di luar pada saat ledakan disarankan untuk mandi sesegera mungkin.

“Lepaskan dan bungkus semua pakaian luar untuk menjauhkan debu atau abu radioaktif dari tubuh Anda,” saran panduan darurat serangan nuklir itu.

Langkah terakhir adalah terus memantau media untuk informasi lebih lanjut, dan mendaftar ke “Notify NYC” (jalur informasi kota) untuk mendapat peringatan dan pembaruan resmi untuk mengetahui kapan aman untuk kembali ke luar.

Baca juga: Barat vs Rusia dan Risiko Penggunaan Senjata Nuklir Saat Ini

Baca juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir di Dunia

Seorang juru bicara badan darurat kota mengatakan kepada New York Post bahwa salah satu pilar departemen adalah mendidik penduduk tentang bahaya alam dan buatan manusia.

“Kemungkinan insiden senjata nuklir terjadi di/dekat New York City sangat rendah. Namun, penting bagi warga New York untuk mengetahui langkah-langkah agar tetap aman,” kata juru bicara itu sebagaimana dilansir New York Post.

“Panduan baru itu mendorong warga New York untuk mengambil langkah-langkah penting dan sederhana jika terjadi insiden seperti itu.”

"Ketika lanskap ancaman terus berkembang, penting bagi warga New York untuk mengetahui bahwa kami sedang mempersiapkan ancaman yang akan segera terjadi dan memberi mereka sumber daya yang mereka butuhkan untuk tetap aman dan terinformasi," kata Komisaris Manajemen Darurat NYC Zach Iscol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com