Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Singgung Kemungkinan Perang Dunia Ketiga yang Melibatkan Senjata Nuklir

Kompas.com - 02/03/2022, 18:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Rabu (2/3/2022), bahwa jika perang dunia ketiga terjadi, itu akan melibatkan senjata nuklir dan merusak.

Pernyataan Lavrov ini dilaporkan Kantor Berita RIA yang berbasis di Rusia.

Lavrov mengatakan bahwa Rusia, yang telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus melawan Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) lalu, akan menghadapi "bahaya nyata" jika Kiev memperoleh senjata nuklir.

Baca juga: Mampukah Rusia Bertahan dengan Gempuran Sanksi, Boikot dan Anjloknya Rubel?

Berdasarkan laporan Kantor Berita TASS, Lavrov mengatakan, Rusia tidak akan mengizinkan Ukraina memperoleh senjata nuklir.

Sebelumnya, pada Selasa (1/3/2022), Lavrov mengatakan pada Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa, Swiss, bahwa Ukraina telah berusaha untuk memperoleh senjata nuklir.

Dikutip dari Reuters, dia menyebut itu bahaya nyata yang membutuhkan tanggapan Rusia.

“Hari ini bahaya yang ditimbulkan oleh rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskiy bagi negara-negara tetangga dan keamanan internasional secara umum telah meningkat secara substansial setelah pihak berwenang yang dibentuk di Kiev memulai permainan berbahaya terkait dengan rencana untuk memperoleh senjata nuklir mereka sendiri,” kata Lavrov mengatakan pada Konferensi Perlucutan Senjata dalam sebuah video.

"Ukraina masih memiliki teknologi nuklir Soviet dan sarana pengiriman senjata semacam itu. Kami tidak dapat gagal untuk menanggapi bahaya nyata ini," kata dia.

Lavrov juga menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk menarik senjata nuklirnya dari Eropa.

Para duta besar dan diplomat walkout sementara menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov (di layar) berpidato dengan pesan video yang telah direkam sebelumnya pada Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa pada Selasa (1/3/2022). Para diplomat bangkit dan meninggalkan ruangan ketika pra-rekaman Sergei Lavrov pesan video mulai diputar, sebagai protes terhadap invasi Moskow ke Ukraina. FABRICE COFFRINI Para duta besar dan diplomat walkout sementara menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov (di layar) berpidato dengan pesan video yang telah direkam sebelumnya pada Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa pada Selasa (1/3/2022). Para diplomat bangkit dan meninggalkan ruangan ketika pra-rekaman Sergei Lavrov pesan video mulai diputar, sebagai protes terhadap invasi Moskow ke Ukraina.
Lavrov menyampaikan pidato lewat tayangan video yang kemudian diikuti dengan aksi walkout oleh banyak diplomat termasuk dari Perancis dan Inggris saat video itu diputar. Para diplomat melakukan aksi itu sebagai bentuk protes invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Saat Menlu Rusia Pidato di Konferensi Perlucutan Senjata, Peserta Lain Pilih Walkout

Aksi walkout para diplomat ketika video Lavrov diputar juga terjadi pada pertemuan paralel PBB di Jenewa pada Selasa kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com