Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Dapat Serangan Besar dari Belarus Sekutu Rusia

Kompas.com - 25/06/2022, 19:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CHERNIHIV, KOMPAS.com - Ukraina pada Sabtu (25/6/2022) melaporkan diserang besar-besaran dari arah Belarus, negara tetangga mereka yang merupakan sekutu Rusia.

Serangan dari Belarus dalam lanjutan perang Ukraina vs Rusia ini dilaporkan sehari setelah pasukan Kyiv mengumumkan mundur dari kota strategis Severodonetsk.

Sebanyak 20 roket menghantam desa Desna di wilayah Chernihiv, Ukraina utara, menurut komando militer Ukraina utara dikutip dari AFP.

Baca juga: Pasukan Ukraina Mundur dari Severodonetsk, Pentagon: Rusia yang Rugi

Ia menambahkan bahwa sejumlah infrastruktur terkena tembak, tetapi belum ada laporan korban jiwa atau terluka.

Belarus adalah penyedia logistik ke Moskwa sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, terutama dalam beberapa minggu pertama perang Rusia Ukraona.

Negara pimpinan Presiden Alexander Lukashenko itu juga menjadi target sanksi-sanksi Barat, sama seperti Rusia yang menjadi sasaran sanksi Barat, tetapi secara resmi tidak terlibat dalam konflik tersebut.

Baca juga:

"Serangan hari ini secara langsung terkait dengan upaya Kremlin untuk menarik Belarus sebagai pihak yang berperang bersama ke dalam perang di Ukraina," kata dinas intelijen Ukraina.

Serangan itu terjadi menjelang pertemuan yang direncanakan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko di Saint Petersburg pada Sabtu (25/6/2022).

Sementara itu, para sekutu Barat Ukraina akan berkumpul pada Minggu (26/6/2022) di KTT G7 di Jerman. Presiden Volodymyr Zelensky akan berbicara di sana mengenai perang Rusia Ukraina.

Baca juga: Legalkah Warga Asing Ikut Berperang Membela Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Global
Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Internasional
Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Global
Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Global
Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Global
PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

Global
Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Global
Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Global
Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Global
Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Global
Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com