Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ajak Norwegia Perkuat Komitmen Bangun HAM

Kompas.com - 22/06/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

OSLO, KOMPAS.com - Indonesia mengajak Norwegia menyuarakan pentingnya keseimbangan pemenuhan hak sipil dan politik dengan hak ekonomi dan sosial budaya dalam pembahasan isu HAM, khususnya di pertemuan multilateral dan global.

Hal ini menjadi salah satu isu utama dalam Dialog HAM RI-Norwegia ke-16 di Oslo, yang digelar 20 hingga 21 Juni 2022.

“Dialog HAM RI-Norwegia merupakan salah satu dialog HAM bilateral yang paling lama dijalin Indonesia, dan terbukti telah menjadi jembatan kedua negara dalam bertukar good practice dalam membahas HAM yang membangun, seimbang dan beritikad baik” ujar Achsanul Habib, Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu RI yang bertindak sebagai Ketua Delegasi RI.

Baca juga: Maskapai Norwegia Akan Beli 50 Pesawat Boeing 737 MAX

Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Dubes RI Todung Mulya Lubis turut menegaskan bahwa Dialog HAM ini juga menjadi elemen penting dalam memperkuat kerja sama bilateral kedua negara.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Merete Brattested Ketua Delegasi Norwegia.

“Ini adalah dialog antar sahabat, kami senang dialog ini berjalan baik dalam memperkaya pandangan dan memahami lebih dalam kebijakan dan perkembangan di masing-masing negara,” tegas Marete.

Dalam pertemuan ke-16 ini, kedua negara berbagi pengalaman dan diskusi konstuktif tentang promosi, pemenuhan, dan pelindungan hak perempuan dan kesetaraan gender serta hak penyandang disabilitas, serta dalam isu-isu terkait bisnis dan HAM, peradilan anak, kebebasan beragama dan berekspresi, serta metode investigative interviewing dan pencegahan penyiksaan.

Delegasi juga membahas khusus isu penanganan anak yang terlibat jaringan terorisme dan kelompok ekstrimis karena menghadapi tantangan yang sama.

Baca juga: Ketua MA RI Kunjungi Norwegia, Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan Kualitas Hakim

Selain perkembangan HAM di masing-masing negara, delegasi juga membahas isu HAM di tingkat multilateral dan global.

Indonesia menekankan pentingnya keseimbangan pemenuhan hak sipil dan politik dengan hak ekonomi dan sosial budaya.

“Pembahasan HAM multilateral saat ini cenderung fokus pada hak sipil dan politik dibandingkan hak sosial budaya. Ketidakseimbangan ini berbahaya apabila menjadi tolak ukur tingkat demokratis suatu negara, karena tidak melihat secara menyeluruh,” jelas Achsanul Habib.

Menggunakan kesempatan tersebut, telah disampaikan permintaan dukungan dan kerja sama dengan Norwegia di forum-forum multilateral, salah satunya terkait rencana pencalonan kembali Indonesia sebagai negara anggota Dewan HAM PBB pada periode 2024-2026.

Kedua negara juga menyepakati untuk menjajaki potensi kerja sama lebih lanjut, antara lain rencana pengiriman sejumlah perwira Polri untuk pendidikan lanjutan teknik investigasi di Norwegia, serta pelaksanaan Seminar Freedom of Expressions-Countering Hate Speech.

Baca juga: Biden Akan Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Abaikan Masalah HAM yang Pernah Disorotnya

Dialog HAM RI-Norwegia yang telah berumur 20 tahun ini akan kembali diselenggarakan kembali pada tahun 2023.

Sebagaimana tradisinya, Indonesia yang akan menjadi tuan rumah pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com