Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Amerika Lagi, Remaja 15 Tahun Tewas dalam Konser di Washington DC

Kompas.com - 21/06/2022, 08:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penembakan di Amerika Serikat (AS) terjadi lagi, kali ini menewaskan seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun dan melukai tiga orang lainnya termasuk seorang polisi dalam konser di Washington DC, Minggu (19/6/2022) malam.

Penembakan ini didahului dua insiden lain yang menyebabkan kepanikan di konser tanpa izin Moechella untuk merayakan Juneteenth. Beberapa orang terluka saat melarikan diri, kata kepala polisi Washington DC, Robert Contee, dikutip dari AFP.

Polisi kemudian menutup konser di trotoar itu dengan alasan keamanan, tetapi tak lama kemudian--meskipun ada banyak polisi--penembakan terjadi di dekatnya dan remaja tersebut tewas, imbuh Contee.

Baca juga: Dalam 4 Hari Ada 300 Penembakan di AS, 124 Korban Tewas dan 325 Luka-luka

"Sayangnya hal-hal seperti ini bisa terjadi ketika Anda asal mencampurkan orang atau ada orang yang membawa senjata api ke dalam suatu situasi," katanya.

Sebanyak satu polisi dan dua orang lainnya yang terluka sedang dalam pemulihan di rumah sakit, tambahnya.

Tidak ada baku tembak dan senjata yang digunakan belum ditemukan.

Belum diketahui apakah remaja itu menjadi sasaran, tetapi sebelum insiden tersebut polisi telah menyita dua senjata api ilegal di dekatnya dan mengejar orang lain dengan senjata api ilegal, ujar Contee.

“Ada tema yang Anda lihat di sini: senjata api ilegal di tangan orang yang seharusnya tidak memilikinya membuat acara seperti ini tidak aman bagi orang-orang yang hanya ingin menikmati cuaca yang indah, yang ingin menikmati Hari Ayah, yang ingin menikmati kota kita. Ini tidak bisa diterima," katanya.

Baca juga:

"Ketika ada pertemuan besar di daerah padat, yang diperlukan hanyalah satu orang membawa senjata ke situasi yang membuatnya mematikan. Dalam kasus ini, sayangnya, seorang anak berusia 15 tahun kehilangan nyawanya," tambah Contee.

Penembakan di Amerika Serikat marak terjadi belakangan ini. Insiden paling fatal terbaru adalah penembakan di sekolah dasar Texas yang menewaskan 19 anak dan dua guru pada 24 Mei.

Sejak awal tahun, lebih dari 20.000 orang tewas akibat penembakan di Amerika Serikat, menurut LSM bernama Arsip Kekerasan Senjata. Ini termasuk kematian karena bunuh diri.

Baca juga: Kenapa di Amerika Banyak Penembakan Saat Musim Panas? Ini 3 Sebabnya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com