Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Serangan China ke Taiwan Bisa Lebih Parah dari Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 15/06/2022, 18:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

JENEWA, KOMPAS.com - Dampak perang Rusia- Ukraina sejak Februari lalu, memicu kenaikan harga komoditas dan larangan ekspor pangan, yang menyebabkan kekhawatiran bencana kelaparan di negara-negara miskin.

Tapi Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan John Deng pada Selasa (14/06/2022) memperingarkan bahwa serangan China ke Taiwan akan berpotensi menimbulkan gangguan perdagangan yang lebih buruk.

Baca juga: AS Bantah China, Sebut Selat Taiwan sebagai Perairan Internasional

Dia mengingatkan ketergantungan dunia pada Taiwan, khususnya untuk chip semikonduktor yang digunakan pada kendaraan listrik dan ponsel.

"Gangguan terhadap rantai pasokan internasional, gangguan pada tatanan ekonomi internasional, dan kesempatan untuk tumbuh akan jauh, jauh lebih signifikan, daripada yang ini (perang Rusia-Ukraina)," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan tingkat menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Swiss.

"Akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia," tambahnya sebagaimana dilansir dari DW pada Rabu (15/4/2022).

Pemerintah Taiwan belum melaporkan tanda-tanda akan adanya serangan dari China, tetapi mereka telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya terhadap niat Beijing, sejak serangan Rusia ke Ukraina dimulai.

Pemerintah China mengatakan ingin "reunifikasi damai", tetapi mencadangkan opsi lain untuk Taiwan, yang dianggapnya sebagai provinsi China, yang secara demokratis memiliki pemerintahan sendiri.

Baca juga: Semikonduktor, “Senjata Rahasia yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Taiwan mendominasi pasar global untuk produksi chip paling canggih dan ekspornya bernilai 118 miliar dollar AS (Rp1.742 triliun) pada 2021.

Deng mengatakan dia berharap dapat mengurangi 40 persen bagian dari ekspor Taiwan ke China.

WTO, sejauh ini merupakan salah satu dari sedikit organisasi multilateral di mana China dan Taiwan bekerja berdampingan sejak Beijing memblokir partisipasinya pada negara lain.

Bagi WTO, Invasi Rusia ke Ukraina merupakan tragedi yang pertama dalam sejarah pengawas badan perdagangan global itu, di mana satu anggotanya telah menginvasi anggota yang lain.

Badan itu pun berharap untuk mencapai paket kesepakatan, termasuk keamanan pangan untuk meringankan pasokan.

Taiwan sendiri, turut andil dalam sanksi Barat terhadap Rusia dan memberikan sambutan baik terhadap delegasi WTO Ukraina pada Minggu (12/06/2022).

Baca juga: Taiwan Bersedia Terlibat dengan China, Tak Akan Tutup Pintu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com