Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Terapkan Protokol Covid-19 Baru Jelang Kedatangan Jemaah Haji Asing Pertama Sejak Pandemi

Kompas.com - 14/06/2022, 17:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi menerapkan protokol Covid-19 baru yang melonggarkan mandat masker di dalam ruangan, meski jumlah infeksi terus naik melewati 1.000 kasus baru dalam sehari, setelah sempat mencapai posisi terendah hanya dua digit kasus dua bulan lalu.

Protokol Covid-19 Arab Saudi yang baru ini diumumkan Senin (13/6/2022), ketika kerajaan Saudi bersiap untuk menyambut sekitar 850.000 peziarah dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam ziarah haji tahunan.

Baca juga: Kapal Pengangkut 15.000 Domba yang Akan Dikirim ke Arab Saudi Tenggelam di Laut Merah

Gelombang pertama jemaah haji asing sejak awal pandemi Covid-19 mulai berdatangan dari jemaah haji Indonesia awal bulan ini.

Dilansir dari Al Jazeera, protokol Covid-19 Arab Saudi terbaru mengatur penggunaan masker yang masih akan diperlukan di tempat-tempat suci Islam di Mekah dan Madinah, tempat peziarah berkumpul untuk beribadah, menurut aturan baru.

Penyelenggara acara dan festival di Arab Saudi juga dapat terus meminta masker jika diinginkan.

Kerajaan Saudi juga menjatuhkan aturan yang mengharuskan bukti vaksinasi pada aplikasi seluler, yang diperlukan untuk memasuki tempat-tempat tertentu, menghadiri beberapa acara, dan naik pesawat.

Penggunaan masker dan penggunaan aplikasi jarang diterapkan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Setelah Setahun, Arab Saudi Akhirnya Cabut Larangan Bepergian Warganya ke Indonesia

Pandemi Covid-19 telah sangat mengganggu ziarah jemaah Muslim, yang biasanya merupakan penghasil pendapatan utama bagi kerajaan, yang menghasilkan sekitar 12 miliar dollar AS (Rp 176,5 triliun) per tahun.

Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, haji harus dilakukan oleh semua Muslim yang memiliki kemampuan setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Selama hampir dua tahun, Arab Saudi termasuk di antara yang paling ketat di dunia dalam upayanya untuk membatasi penyebaran virus corona.

Protokol pandemi Covid-19 yang sebelumnya diterapkan termasuk melarang warga negara Saudi meninggalkan negara itu, melarang pelancong dari berbagai negara masuk ke Arab Saudi, bukti vaksinasi untuk memasuki mal lokal dan ruang dalam ruangan lainnya dan secara dramatis membatasi ziarah haji tahunan.

Negara itu sejak itu melonggarkan aturannya karena berharap untuk menarik wisatawan di bawah skema baru untuk meningkatkan ekonomi.

Baca juga: Maskapai Arab Saudi untuk Kali Pertama Terbang dengan Kru Semuanya Perempuan

Sementara itu, di negara tetangga Uni Emirat Arab, pemerintah menekankan pentingnya memakai masker di dalam ruangan di tengah lonjakan 100 persen kasus dalam waktu kurang dari seminggu.

Negara berpenduduk 9 juta orang ini memiliki sekitar 1.300 kasus baru yang dikonfirmasi setiap hari, meskipun tingkat vaksinasinya tinggi.

Siapa pun yang ditemukan melanggar aturan masker dalam ruangan di UEA akan didenda 3.000 dirham, atau sekitar 815 dollar AS (sekitar Rp 12 juta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com