MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengeklaim telah menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina di wilayah Ternopil.
Di sana terdapat senjata-senjata kiriman Barat, termasuk senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Kabar tersebut dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca juga: Ukraina Terkini: Tembakan Rusia Picu Kebakaran Besar di Pabrik Kimia Azot Severodonetsk
Rusia mengeklaim menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina tersebut dengan rudal jelajah Kalibr, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (12/6/2022).
Sebelumnya, pasukan pertahanan Rusia dikabarkan telah menembak jatuh tiga pesawat perang Ukraina.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/6/2022).
Ketiga pesawat tersebut adalah dua MIG-29 dan satu Su-25. Ketiganya ditembak jatuh di wilayah Kharkiv.
Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Diprediksi Segera Kuasai Wilayah Luhansk
Pada Sabtu, gempuran Rusia menyebabkan kebakaran besar di sebuah pabrik kimia di Kota Severodonetsk Ukraina di mana pertempuran sengit masih berkecamuk.
Gubernur Oblast Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa kebakaran terjadi pada Sabtu setelah kebocoran puluhan ton minyak di pabrik Azot.
Ratusan warga sipil dilaporkan berlindung di pabrik tersebut.
Kota Severodonetsk telah menjadi titik fokus upaya Rusia untuk maju di Ukraina timur.
Baca juga: Otoritas Pendudukan Bagikan Paspor Rusia untuk Warga Ukraina, Kyiv Sebut Rusifikasi
Merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya karena akan memberi mereka kendali atas Luhansk.
Dalam pernyataannya, Haidai mengakui sebagian besar Severodonetsk sekarang berada di tangan Rusia.
Militer Rusia mengatakan bahwa semua daerah permukiman Severodonetsk sekarang berada di bawah kendalinya.
"Pabrik kimia Azot telah berada di bawah pengeboman berat selama berjam-jam," kata Haidai, sebagaimana dilansir BBC, Minggu.
Dia tidak mengatakan apakah ada korban jiwa dan apakah kobaran api itu kemudian padam.
Baca juga: Kisah Gadis Singapura Terkejut Desain Kausnya untuk Bantu Ukraina Dikenakan Presiden Zelensky
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.