Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gadis Singapura Terkejut Desain Kausnya untuk Bantu Ukraina Dikenakan Presiden Zelensky

Kompas.com - 12/06/2022, 09:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang gadis asal Singapura yang mendesain kaus untuk membantu Ukraina di tengah invasi Rusia mengaku terkejut ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut mengenakannya.

Gadis itu bernama Ava Soh berusia 16 tahun.

Kisah ini dimulai pada April ketika dia bergabung dengan panggilan Zoom dengan warga Singapura lainnya dan Duta Besar Ukraina untuk Singapura Kateryna Zelenko.

Baca juga: Putin Akhirnya Akui Operasi di Ukraina adalah Perampasan Wilayah, Ini yang Dikatakan

Invasi Rusia ke Ukraina sudah berjalan saat itu, dan Ava ingin mencari tahu apa yang bisa dia lakukan untuk membantu negara itu.

"Itu adalah diskusi tentang apa yang dibutuhkan Ukraina saat ini, bagaimana kami dapat membantu, dan itu adalah komunitas warga Singapura berkumpul dan berpikir tentang bagaimana kami dapat menggalang dana dan hal-hal seperti itu," katanya kepada CNA melalui telepon pada Sabtu (11/6/2022).

"Saya hanya ingin mendengar apa yang orang katakan dan apa yang bisa saya lakukan untuk membantu. Maksud saya, saya selalu diajari bahwa Anda harus selalu menawarkan bantuan di mana bantuan dibutuhkan," tambahd ia.

Ava akhirnya membuat desain token non-fungible (NFT) yang ditampilkan pada T-shirt yang dikenakan oleh Presiden Volodymyr Zelensky selama pidato virtualnya di Dialog Shangri-La di Singapura pada Sabtu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengenakan desain Ava, berbicara di pidato khusus melalui panggilan video selama Dialog Shangri-la Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) ke-19 pada 11 Juni 2022. AP Photo/Danial Hakim via CNA Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengenakan desain Ava, berbicara di pidato khusus melalui panggilan video selama Dialog Shangri-la Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) ke-19 pada 11 Juni 2022.

Mengingat bagaimana proyeknya dimulai, Ava mengatakan bahwa dia telah berkecimpung dalam cryptocurrency dan NFT.

Dia ingin membuat sebuah lukisan yang menggambarkan seorang gadis meletakkan bintang-bintang di bendera Singapura, yang menurutnya melambangkan pemberdayaan perempuan dan pembangunan bangsa.

Jadi selama panggilan Zoom, Ava memiliki momen eureka-nya.

Baca juga: Zelensky Desak Diakhirinya Blokade Pelabuhan Laut Hitam oleh Rusia, jika Tidak…

"Itu pertama kalinya saya berpikir, 'ya Tuhan, saya bisa menerapkan ide NFT ini ke Ukraina'," kata siswa Sekolah Menengah 4 di St Joseph's Institution International itu.

Sedikit yang dia tahu bahwa proyek penggalangan dana mininya akan disetujui oleh Presiden Zelensky sendiri pada pertemuan keamanan utama Asia.

Zelensky pun menyinggung keberadaan Ava saat berbicara dalam forum secara daring.

"Ketika saya sedang mempersiapkan pertemuan ini, saya diberitahu tentang seorang gadis. Dia menulis surat kepada saya yang meminta untuk mendukung inisiatifnya yang disebut cat semprot Ukraina," kata Zelensky kepada hadirin.

"Ini adalah inisiatif yang ditujukan untuk membantu Ukraina. Dia membuat gambar NFT ini dan memberi saya kemeja untuk saya pakai, sehingga membantu semua orang menemukan inisiatifnya," tambah dia.

Ava, yang sedang menonton siaran langsung pidato itu, tidak bisa mempercayai apa yang sedang dia lihat.

Baca juga: Zelensky: Rusia Hancurkan 113 Gereja di Ukraina Sejak Perang Dimulai

"Saya hanya menemukan bahwa dia akan memakainya ketika saya sedang menontonnya," katanya.

"Saya bahkan tidak berpikir bahwa dia akan memakainya atau membicarakannya. Tetapi fakta bahwa dia membicarakannya, saya sangat terkejut," ungkap Ava.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com