NORDSTRAND, KOMPAS.com – Dalam rangka memperingati 160 tahun hubungan khusus Jerman dan Suku Batak, digelarlah “Festival Batak” pada Minggu (5/6/2022).
“Festival Batak” digelar oleh KJRI Hamburg bekerja sama dengan organisasi masyarakat Batak di Jerman, Masyarakat Nauli Indonesia (MNI) Hamburg, dan Himaboni eV.
Kegiatan ini dilangsungkan di Gereja St Vinzenz, Odenbull, Nordstrand, Negara Bagian Schleswig Holstein, Jerman.
Baca juga: Jaksa Jerman: Insiden Mobil Tabrak Kerumunan Berlin Disengaja, Pengemudi Alami Gangguan Kejiwaan
“Festival Batak” dirayakan untuk memperingati 160 tahun kehadiran Jerman di Tanah Batak melalui peran misionaris Jerman, Pendeta Ingwer Ludwig Nommensen (IL Nommensen).
Dilansir laman Kementerian Luar Negeri RI, IL Nommensen merupakan tokoh awal yang menyebarkan Kristen Protestan di Tanah Batak.
Selain merayakan 160 tahun kehadiran Jerman di Tanah Batak, “Festival Batak” juga digelar dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jerman dan Hari Pantekosta.
“Festival Batak” dimeriahkan oleh berbagai lagu-lagu rohani berbahasa Batak yang merupakan lagu terjemahan dari Bahasa Jerman yang diterjemahkan langsung oleh IL Nommensen diiringi dengan Tari Tortor.
Selain itu, ada upacara pemberian Ulos dan salah satu Alkitab berbahasa Batak yang merupakan edisi terjemahan pertama oleh IL Nommensen pada 1890-an.
Konsul Jenderal RI-Hamburg Ardian Wicaksono mengatakan, festival ini mengingatkan bahwa hubungan antara masyarakat Jerman dan Batak telah terjalin sangat lama.
Baca juga: Menteri Jerman: Ekonomi Rusia Segera Runtuh, Putin Tak Bisa Lagi Dapat Uang
Berkembangnya Kristen Protestan di Tanah Batak dari jasa misionaris IL Nommensen menunjukkan pesan damai, persahabatan, dan penyebaran pendidikan.
Pemimpin jemaat Gereja St Vinzenz Pastor Thorsten Wiese menekankan pentingnya perayaan ini sebagai refleksi perjalanan sejarah IL Nommensen ke tanah Batak guna membangun fondasi persahabatan antarkedua bangsa.
Sebagian besar acara “Festival Batak” dilakukan di Gereja St Vinzenz yang telah berusia ratusan tahun dan di tempat terbuka di Nommensen Haus.
Baca juga: Setelah Belanda, Rusia Putus Aliran Gas di Denmark dan Jerman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.