Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan SD di Texas: Polisi Akui Bersalah Tak Segera Bekuk Pelaku

Kompas.com - 29/05/2022, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

UVALDE, KOMPAS.com - Direktur Departemen Keamanan Masyarakat Texas mengatakan pada Jumat (27/5/2022) bahwa polisi yang menanggapi peristiwa penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvade, Texas, AS, membuat keputusan untuk tidak segara memasuki ruang kelas tempat penembak berada. Keputusan tersebut dibuat karena mereka yakin para siswa tidak lagi dalam keadaan bahaya.

Direktur Keamanan Publik Steven McCraw mengatakan, komandan insiden di lokasi penembakan sekolah yang terjadi pada Selasa (24/5/2022) itu menilai tidak ada lagi penembak aktif atau ancaman terhadap anak-anak. Ia mengira situasi telah beralih ke penyanderaan sambil ia menunggu tim taktis tiba.

McGraw mengidentifikasi komandan tersebut adalah Pete Arredondo, kepala polisi Distrik Sekolah Konsolidasi Uvalde.

Baca juga: Penanganan Teror Polisi AS Dipertanyakan, Hanya Diam di Lorong 45 Menit saat Penembakan SD Texas

McGraw mengatakan kepada wartawan, dengan melihat ke belakang, itu adalah keputusan yang salah untuk menunggu dalam menghadapi si penembak.

Polisi Uvalde mendapat kecaman tajam dari orang tua dan warga di tempat kejadian pada Selasa atas keterlambatan mereka dalam menghadapi penembak, Salvador Ramos (18). Ramos memasuki sekolah tersebut melalui pintu yang tidak terkunci dan menembak mati 19 siswa dan dua guru.

Para pejabat mengatakan Ramos, seorang remaja putus sekolah menengah, berada di sekolah itu selama 40 menit hingga satu jam sebelum polisi menyerbu ruang kelas empat tempat pembunuhan terjadi.

 

Gubernur Texas Gregg Abbott, yang awalnya memuji tanggapan polisi, mengatakan pada Jumat bahwa dia sangat marah mengetahui bahwa dia telah diberikan informasi yang tidak akurat. Dia menyerukan agar tindakan polisi diselidiki secara menyeluruh.

Baca juga: Polisi Texas Dikecam karena Lambat Merespons Penembakan di SD Robb

McGraw mengatakan sebanyak 19 petugas polisi tiba di tempat kejadian dan berada di lorong sekolah, tetapi komandan insiden merasa tim taktis dibutuhkan untuk melakukan operasi polisi yang dianggap perlu.

Petugas taktis Patroli Perbatasan AS akhirnya tiba, bersama dengan petugas dan peralatan lainnya, termasuk perisai balistik. Mereka memasuki ruang kelas tempat Ramos berada yang akhirnya tewas ditembak aparat.

McGraw mengatakan, berdasarkan suara yang direkam pada kamera keamanan dan selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian, Ramos menembakkan lebih dari 100 peluru selama insiden tersebut.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Penembakan Sekolah Texas: Polisi Akui Bersalah Tak Segera Bekuk Pelaku.

Baca juga: Penembakan di SD Texas Tewaskan 19 Anak, Polisi Disebut Telat Bertindak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com