Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan SD di Texas, Video Ungkap Wali Murid Nekat Terobos Police Line karena Polisi Lambat

Kompas.com - 27/05/2022, 15:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEXAS, KOMPAS.com - Aparat penegak hukum di negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS), mendapat kecaman atas lamanya waktu yang telah berlalu sebelum mereka menyerbu masuk ke ruang kelas sekolah dasar (SD) untuk menghentikan amukan seorang pria bersenjata yang menewaskan 19 anak dan dua guru.

Video yang beredar di media sosial pada Kamis (26/5/2022), menunjukkan sejumlah orang tua yang putus asa meneriaki polisi untuk memasuki Sekolah Dasar Robb di Kota Uvalde ketika penembakan tersebut berlangsung.

Beberapa orang tua bahkan tampak mencoba mendekati gedung itu sendiri sebelum ditahan oleh petugas.

Baca juga: Lagi, Terjadi Penembakan Sekolah AS, Pelaku Siswa Berusia 15 Tahun

Dilansir dari Al Jazeera, dalam sebuah video yang diposting di Facebook oleh seorang pria bernama Angel Ledezma, wali murid terlihat menerobos pita kuning polisi (police line) dan meneriaki petugas untuk masuk ke gedung.

“Sudah sejam, dan mereka belum bisa mengeluarkan semua anak,” kata Ledezma dalam video tersebut.

Video lain yang diposting di YouTube menunjukkan petugas menahan setidaknya satu orang dewasa. Seorang wanita terdengar berkata, “Mengapa membiarkan anak-anak mati? Ada penembakan di sana”.

"Kami menyuruh personel masuk untuk mendapatkan anak-anak," kata seorang petugas terdengar memberi tahu orang banyak.

"Mereka sedang bekerja," tambah petugas itu.

Video-video itu muncul saat AS terguncang dari pembantaian, penembakan sekolah paling mematikan di negara itu dalam satu dekade, yang telah membuat orang tua di seluruh AS ketakutan dan berduka.

Baca juga: Teori Konspirasi Rasis Banyak Beredar Pasca-Penembakan SD Texas

Motifnya masih belum diketahui, dengan pihak berwenang mengatakan pria bersenjata berusia 18 tahun itu tidak memiliki riwayat kriminal atau kesehatan mental.

Penembakan SD di Texas itu juga telah menyalakan kembali perdebatan tentang undang-undang senjata di AS, dengan Presiden Joe Biden dan rekan-rekan Demokratnya mendorong pembatasan baru meskipun ada perlawanan dari Partai Republik.

"Kita harus bertanya kapan dalam nama Tuhan kita akan melakukan apa yang perlu dilakukan secara mendasar untuk mengubah jumlah pembantaian yang terjadi di negara ini," kata Biden kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Biden mengatakan pada Kamis bahwa dia dan Ibu Negara Jill Biden akan melakukan perjalanan ke Uvalde pada Minggu (29/5/2022) untuk menyampaikan rasa berduka bersama komunitas yang kehilangan 21 nyawa dalam penembakan sekolah dasar yang mengerikan.

Baca juga: Setelah Penembakan SD di Texas, Muncul Pria Bersenjata Dekat Sekolah di Kanada, Polisi Tembak Tersangka

Wali Murid: Polisi tidak siap

Javier Cazares termasuk wali murid yang kehilangan dalam penembakan sekolah dasar di Texas. Putrinya yang bernama Jacklyn Cazares, termasuk di antara 11 siswa yang tewas dalam serangan itu.

Cazares mengaku langsung berlari ke sekolah ketika dia mendengar tentang penembakan itu, tiba ketika polisi masih berkumpul di luar.

Uskup Agung San Antonio, Gustavo Garcia Seller (kanan) menghibur keluarga korban di luar Civic Center menyusul penembakan mematikan di Sekolah Dasar Robb, di Uvalde, Texas Selasa (24/5/2022)AP PHOTO/DARIO LOPEZ-MILLS Uskup Agung San Antonio, Gustavo Garcia Seller (kanan) menghibur keluarga korban di luar Civic Center menyusul penembakan mematikan di Sekolah Dasar Robb, di Uvalde, Texas Selasa (24/5/2022)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com