Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Konspirasi Rasis Banyak Beredar Pasca-penembakan SD di Texas

Kompas.com - 27/05/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

TEXAS, KOMPAS.com - Penembakan massal yang menyebabkan banyak orang tewas selalu membawa teori konspirasi liar serta informasi yang salah.

Dilansir dari AP, beberapa jam setelah penembakan di sekolah pada Selasa (24/5/2022) di Uvalde, Texas, pengguna internet menyebarkan klaim tak berdasar tentang pria bersenjata itu dan kemungkinan motifnya.

Klaim tidak berdasar bahwa pria bersenjata itu adalah seorang imigran yang tinggal di AS secara ilegal, atau transgender, dengan cepat muncul di Twitter, Reddit, dan platform media sosial lainnya.

Baca juga: Meghan Markle Figur Publik Pertama yang Datang ke Texas Usai Tragedi Penembakan

Informasi itu dibumbui dengan teori konspirasi yang seolah menunjukkan bahwa insiden itu sengaja "dipentaskan".

Klaim tersebut mencerminkan masalah yang lebih luas dengan rasisme dan intoleransi terhadap transgender.

Hal itu jadi semacam upaya untuk menyalahkan kelompok minoritas yang telah mengalami pelecehan online dan kejahatan kebencian yang lebih tinggi.

Pakar disinformasi Jaime Longoria setuju akan poin itu.

Baca juga: UPDATE Penembakan SD di Texas: Tersangka Masuk Sekolah Lewat Pintu yang Tak Dikunci

"Ini adalah taktik yang melayani dua tujuan: menghindari percakapan nyata tentang masalah kekerasan senjata, dan itu memberi orang yang tidak ingin menghadapi kenyataan, seseorang untuk disalahkan," kata Longoria, direktur penelitian di Disinfo Defense League, organisasi nirlaba yang bekerja memerangi misinformasi rasis.

Beberapa jam setelah penembakan, unggahan palsu yang mengeklaim pria bersenjata itu tinggal di AS secara ilegal menjadi viral.

Beberapa pengguna menambahkan "bumbu-bumbu penyedap rasa", termasuk bahwa pria itu “dalam pelarian dari patroli perbatasan.”

Baca juga: Setelah Penembakan SD di Texas, Muncul Pria Bersenjata Dekat Sekolah di Kanada, Polisi Tembak Tersangka

"Dia adalah alien ilegal yang dicari karena pembunuhan dari El Salvador," tulis tweet yang disukai dan di-retweet ratusan kali.

Padahal, pria yang menurut pihak berwenang melakukan penembakan itu, Salvador Ramos yang berusia 18 tahun, adalah warga negara AS, tegas Gubernur Texas Greg Abbott dalam konferensi pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com