Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di SD Texas Tewaskan 19 Anak, Polisi Disebut Telat Bertindak

Kompas.com - 28/05/2022, 17:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

UVALDE, KOMPAS.com - Polisi Texas, Amerika Serikat (AS), disebut telat bertindak saat terjadi penembakan di SD Robb yang menewaskan 19 anak pada Selasa (24/5/2022).

Anak-anak yang panik sempat menelepon 911 setidaknya lebih dari enam kali di ruang kelas lokasi penembakan sedang berlangsung.

Mereka memohon polisi segera bertindak ketika sekitar 20 petugas menunggu di lorong hampir satu jam sebelum masuk dan membunuh pelaku seorang pria bersenjata, kata pihak berwenang pada Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Penembakan SD di Texas, Video Ungkap Wali Murid Nekat Terobos Police Line karena Polisi Lambat

Setidaknya dua anak melakukan beberapa panggilan darurat dari sepasang ruang kelas empat yang bersebelahan, setelah pelaku yaitu Salvador Ramos (18) masuk dengan senapan semi-otomatis AR-15, menurut Kolonel Steven McCraw, direktur Departemen Keamanan Publik Texas dikutip dari Reuters.

Ramos, yang mendatangi Robb Elementary School dari rumahnya setelah menembak dan melukai neneknya di sana, membunuh 19 anak dan dua guru dalam penembakan sekolah paling mematikan di AS dalam hampir 10 tahun.

"Dia di ruangan 112," bisik seorang gadis di telepon pada pukul 12.03 waktu setempat, lebih dari 45 menit sebelum tim taktis yang dipimpin Patroli Perbatasan AS akhirnya menyerbu masuk dan mengakhiri pengepungan.

Beberapa dari sebagian besar murid berusia 9 dan 10 tahun yang terjebak dengan pria bersenjata itu selamat dari pembantaian, termasuk setidaknya dua murid yang menelepon 911, kata McCraw. Dia tidak memberikan angka pastinya.

Setidaknya ada delapan panggilan dari ruang kelas ke 911 antara pukul 12.03, setengah jam setelah Ramos kali pertama memasuki gedung, dan 12.50 ketika agen Patroli Perbatasan dan polisi menyerbu masuk lalu menembak mati Ramos.

Tidak diketahui apakah polisi di tempat kejadian mengetahui panggilan itu saat mereka menunggu, kata McCraw.

Baca juga:

Seorang gadis yang tidak disebut identitasnya oleh McCraw menelepon pada 12.16 dan mengatakan kepada polisi, masih ada delapan sampai sembilan murid yang hidup. Sebanyak tiga tembakan terdengar selama panggilan yang dilakukan pada pukul 12.21.

Gadis yang melakukan panggilan pertama memohon kepada operator untuk "kirim polisi sekarang" pada pukul 12.43 dan empat menit kemudian.

Petugas masuk tiga menit setelah panggilan terakhir itu, menurut McCraw, ketika tim taktis menggunakan kunci petugas kebersihan untuk membuka pintu kelas yang terkunci.

Beberapa polisi melakukan baku tembak awal dengan Ramos tak lama setelah dia memasuki sekolah pada pukul 11.33, dua petugas tertembak peluru dan berlindung. Ada 19 petugas di lorong pada 12.03, ketika panggilan 911 pertama dari dalam kelas diterima, kata McCraw.

Protokol penegakan hukum standar meminta polisi menghadapi penembak aktif di sekolah tanpa penundaan, daripada menunggu cadangan atau lebih banyak senjata.

Para ahli medis juga menekankan pentingnya mengevakuasi pasien luka tembak yang kritis ke pusat trauma dalam waktu 60 menit--yang oleh dokter darurat disebut "jam emas"--untuk menyelamatkan nyawa.

Pintu yang memberi Ramos akses ke gedung itu tidak dikunci oleh seorang guru, kata McCraw, yang melanggar kebijakan keamanan distrik sekolah.

Baca juga: UPDATE Penembakan SD di Texas: Tersangka Masuk Sekolah Lewat Pintu yang Tak Dikunci

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com