UMBAUBA, KOMPAS.com - Polisi Brasil pada Kamis (26/5/2022) menewaskan seorang tersangka saat menangkapnya dan memaksanya masuk ke bagasi mobil SUV.
Dalam video yang diambil di tempat kejadian pada Rabu (25/5/2022) di kota Umbauba, Brasil timur laut, dua polisi terlihat menjepit Genivaldo de Jesus Santos (38).
Mereka kemudian memasukkannya ke bagasi kendaraan polisi jalan raya federal, menutup paksa pintu bagasi, lalu asap putih tebal keluar dari mobil.
Baca juga: Polisi AS Tembak Bocah 13 Tahun Tak Bersenjata, Diduga Bajak Mobil
Santos berteriak dan menendang dengan panik, tetapi polisi terus mendorong bagian bawah pintu bagasi. Kaki Santos masih di luar mobil, sedangkan tubuhnya di dalam.
"Mereka akan membunuhnya!" teriak seorang warga yang melintas sebelum kaki Santos lemas.
CW: Murder, Racism, Ableism
On Wednesday, Brazil’s Federal Highway Police stopped Genivaldo de Jesus Santos, 38.
Citing his “aggressiveness” and “active resistance”, they threw him into the back of a police car and locked him in with a smoke grenade, gassing the man to death. pic.twitter.com/UnYLxPkcbZ
— Malick Doucouré ? (@AfroPropaganda) May 27, 2022
Pejabat negara mengatakan, otopsi menemukan Santos tewas karena sesak napas.
Keluarga Santos mengatakan kepada situs berita G1, dia menderita skizofrenia dan sedang minum obat dari resep.
Seorang keponakan yang berada di lokasi berkata, polisi mencegat Santos saat sedang mengendarai sepeda motor.
"Saya beritahu polisi bahwa paman saya memiliki masalah kesehatan mental. Mereka menyuruhnya mengangkat tangan dan menemukan paket pil di tasnya. Dia mulai kesal," katanya kepada G1 dikutip dari AFP.
Keponakan itu menambahkan, polisi kemudian menggunakan semprotan merica pada Santos dan memasukkannya ke dalam bagasi.
"Mereka melemparkan semacam gas ke dalam dan menuju kantor polisi. Ketika mereka menyadari paman saya tidak sadarkan diri, mereka membawanya ke rumah sakit, tetapi sudah terlambat."
Baca juga:
Menurut polisi jalan raya federal, Santos secara aktif melawan sehingga petugas harus menggunakan teknik imobilisasi berdampak rendah.
Mereka mengatakan, proses disipliner telah dibuka untuk menyelidiki perilaku polisi yang bertugas.
Insiden itu terjadi pada peringatan dua tahun tewasnya George Floyd di Amerika Serikat dan langsung menimbulkan perbandingan.
"Pada hari yang sama George Floyd dicekik sampai mati oleh polisi, Genivaldo Santos mati lemas di kamar gas," tulis seorang pengguna Twitter.
Adapun netizen lainnya menyerukan untuk menggelar demonstrasi.
"Ini adalah kejahatan, dilakukan dengan kekejaman," kata istri Santos, Maria, kepada G1.
Baca juga: Polisi India Diduga Perkosa Korban Pemerkosaan yang Diperkosa Bergilir
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.