KOMPAS.com - Setelah penembakan massal di SD Texas yang menewaskan 19 anak-anak dan dua orang dewasa, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bertanya, "Kapan kita akan melawan hak individu memiliki senjata api?"
Tapi Asosiasi Pemilik Senjata AS (National Rifle Association - NRA), organisasi pemilik senjata terbesar di AS, terus melobi melawan undang-undang kontrol senjata.
Senator Repablikan Texas Ted Cruz, yang juga menjadi anggota papan atas NRA, baru-baru ini menolak pengendalian senjata di AS sebagai cara untuk menghentikan penembakan di sekolah.
Baca juga: Penanganan Teror Polisi AS Dipertanyakan, Hanya Diam di Lorong 45 Menit saat Penembakan SD Texas
Kelompok ini didirikan pada 1871 oleh dua veteran Perang Saudara AS.
NRA ditujukan sebagai kelompok pemerhati senjata yang "mempromosikan dan mendorong aktivitas menembak secara ilmiah".
NRA mulai melakukan lobi politik pada 1934. Ketika itu pimpinan NRA mengirim surat kepada anggota mereka berisi informasi tentang draf regulasi senjata api yang sedang dibahas.
Asosiasi tersebut mendukung dua upaya kontrol dan pengawasan senjata, yaitu UU Senjata Api Nasional 1934 dan UU Pengendalian Senjata 1968. NRA menjadi lebih aktif secara politik pada dekade 1970-an.
Pada 1975, NRA mulai mencoba mempengaruhi kebijakan secara langsung melalui badan lobi yang mereka bentuk, yaitu Institute for Legislative Action.
Dua tahun setelahnya, badan ini membentuk Komite Aksi Politik untuk menyalurkan dana kepada legislator.
NRA sekarang adalah salah satu kelompok lobi dengan kepentingan khusus yang paling kuat di AS.
Baca juga: Kisah Miah Cerrillo Selamat dari Penembakan di SD Texas, Lumuri Diri dengan Darah Temannya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.