Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Texas Dikecam karena Lambat Merespons Penembakan di SD Robb

Kompas.com - 29/05/2022, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

UVALDE, KOMPAS.com - Puluhan orang berkumpul pada Sabtu (28/5/2022) di Uvalde, Negara Bagian Texas, AS, untuk berduka dan mengenang 21 orang yang tewas awal pekan ini di sebuah sekolah dasar (SD).

21 salib dipasang di sekitar sebuah air mancur di sebuah alun-alun kota. Masing-masing salib mewakili 19 pelajar kelas 4 SD yang tewas dan kedua guru mereka, Irma Garcia dan Eva Mireles. Tumpukan bunga, boneka dan pesan-pesan mengelilingi salib-salib itu. Lilin-lilin dinyalakan.

Pastor Humberto Renovato (33) yang tinggal di Uvalde, meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan berdoa.

Baca juga: Kisah Miah Cerrillo Selamat dari Penembakan di SD Texas, Lumuri Diri dengan Darah Temannya

Para penyelidik pada Sabtu terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu kesalahan apa yang terjadi pada Selasa (24/5/2022) sejak pelaku penembakan, Salvador Ramos, menabrak pagar di sekitar SD Robb. Pria berusia 18 tahun itu memasuki sekolah itu lewat pintu yang tak dikunci dan menewaskan 21 orang.

Ramos berada di dalam sekolah itu selama 40 menit hingga satu jam. Pada pukul 12.51, sebuah tim taktis yang dipimpin Patroli Perbatasan AS memasuki sekolah dan menewaskannya.

Polisi belum menyimpulkan motif dari penembakan itu. Ramos, yang tidak lulus SMA, tidak memiliki catatan kriminal ataupun penyakit kejiwaan.

Direktur Departemen Keamanan Masyarakat Texas mengatakan pada Jumat (27/5/2022) bahwa polisi yang merespons penembakan itu memutuskan untuk tidak segera memasuki ruang kelas tempat penembak berada. Keputusan tersebut dibuat karena mereka yakin para murid tidak lagi dalam keadaan bahaya.

Dalam konferensi pers di luar sekolah itu, Steven McCraw mengatakan komandan insiden pada itu menilai tidak ada lagi penembak aktif. Ia mengira situasi telah beralih ke penyanderaan sambil ia menunggu tim taktis tiba.

Baca juga: Penembakan di SD Texas Tewaskan 19 Anak, Polisi Disebut Telat Bertindak

McGraw mengatakan kepada wartawan bahwa dengan melihat ke belakang adalah keputusan yang salah untuk menunggu untuk mengkonfrontasi pelaku.

McGraw mengidentifikasi komandan tersebut adalah Pete Arredondo, kepala polisi Distrik Sekolah Konsolidasi Uvalde.

Kepolisian Uvalde mendapat kecaman tajam. Dan sejumlah polisi dari kota-kota lain, termasuk Houston dan Dallas, telah datang ke Uvalde untuk mendukung. Mereka juga membantu melindungi anggota polisi dari departemen itu, wali kota dan pemilik toko senjata yang didatangi Ramos untuk membeli senapan AR-15 dan amunisinya.

Beberapa mobil polisi terlihat berada di luar rumah Arredondo pada Sabtu. Presiden AS Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Uvalde pada Minggu (29/5/2022).

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Polisi Texas Dikecam karena Lambat Merespons Penembakan di SD Robb.

Baca juga: Gubernur Texas Segera Bahas UU Baru Terkait Senjata, Minimalisir Insiden Penembakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com