Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Aqla Disebut Berjarak 150 Meter dari Tentara Israel

Kompas.com - 12/05/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com – Jurnalis senior Al Jazeera Shireen Abu Aqla disebut tidak ditembak dari jarak dekat, melainkan dari jarak sekitar 150 meter dari pasukan Israel.

Klaim tersebut dikatakan oleh otoritas Israel pada Rabu (11/5/2022) sebagaimana diwartakan oleh surat kabar Haaretz.

Diberitakan sebelumnya, Shireen Abu Aqla terbunuh saat meliput serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Baca juga: Sikap AS atas Penembakan Wartawan Al Jazeera Dipertanyakan

Berdasarkan penyelidikannya, militer Israel mengeklaim bahwa masih belum jelas apakan Shireen Abu Aqla dibunuh oleh pasukan Israel atau “orang-orang bersenjata Palestina”.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tentara Israel memang menembakkan beberapa lusin peluru selama menyerbut Kota Jenin, Tepi Barat.

Kendati demikian, militer Israel menambahkan bahwa tidak diketahui apakah tembakan dari pasukan Israel atau orang Palestina yang menewaskan jurnalis Al Jazeera tersebut.

Shireen Abu Aqla, lanjut militer Israel, terbunuh oleh peluru berdiameter 5,56 milimeter dari senapan M16.

Baca juga: Update Penembakan Wartawan Al Jazeera: Pasukan Israel Disebut Sengaja Menembak, Dibantah PM Israel

Militer Israel lantas menegaskan bahwa senapan tersebut digunakan oleh pasukan Israel dan “sel-sel” Palestina di Tepi Barat.

“Sejumlah informasi masih belum cukup untuk menentukan pihak mana yang menembakkan peluru,” kata militer Israel.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz meminta Pemerintah Palestina mengirimkan peluru yang membunuh Shireen Abu Aqla kepada pihak berwenang Israel untuk pemeriksaan.

Baca juga: Wartawan Al Jazeera Dikabarkan Tewas Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Aqla ditembak di kepala oleh tentara Israel saat meliput serangan militer.

Shireen Abu Aqla lahir di Yerusalem pada 1971 dan memperoleh gelar sarjana dalam bidang jurnalisme dan media dari Universitas Yarmouk di Yordania.

Dia bekerja sebagai jurnalis untuk saluran berbahasa Arab Al Jazeera selama 25 tahun sampai dia terbunuh.

Baca juga: Israel Klaim Hamas Pakai Gedung Tempat Al Jazeera Berkantor untuk Kacaukan Iron Dome

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com