Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shanghai Umumkan Wabah Covid-19 Terburuk di China Telah Dikendalikan

Kompas.com - 06/05/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SHANGHAI, KOMPAS.com – Otoritas Shanghai mengatakan, wabah Covid-19 terburuk di China telah berada di bawah kendali secara efektif setelah me-lockdown 25 juta jiwa selama sebulan.

Pihak berwenang berjanji untuk tetap pada strategi nol-Covid meski biaya ekonomi meningkat, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (6/5/2022).

Wakil Wali Kota Shanghai Wu Qing mengatakan, jumlah kasus Covid-19 terbaru di pusat keuangan China tersebut berada pada tren penurunan berkelanjutan sejak 22 April.

Baca juga: Pasien Ditemukan Masih Hidup dalam Kantong Mayat Picu Kemarahan Warga Shanghai

“Saat ini, situasi pencegahan dan pengendalian epidemi kota kami terus membaik, dan epidemi telah berhasil dikendalikan secara efektif,” kata Wu dalam konferensi pers.

Meski demikian, banyak dari 25 juta penduduk Shanghai masih di-lockdown dan menentang langkah-langkah tersebut diterapkan untuk mengatasi Covid-19.

Wu memperingatkan bahwa meski transmisi komunitas telah ditekan secara efektif, tetap ada risiko kasusnya rebound.

“Kita tidak bisa santai, kita tidak boleh kendur: ketekunan adalah kemenangan,” tutur Wu.

Baca juga: Perusahaan di Shanghai Wajib Bayar Gaji Karyawan Meski Lockdown

Strategi yang diambil oleh China untuk melawan Covid-19 sejak pandemi meliputi pengetesan massal, karantina ketat, dan penguncian menyeluruh.

Penanganan Covid-19 “Negeri Panda” tersebut mengancam target pertumbuhan ekonomi sekitar 5,5 persen tahun ini dan telah mengirimkan gaung ke ekonomi global.

Meskipun sekitar 2,3 juta penduduk Shanghai masih berada di daerah berisiko tinggi yang tertutup rapat, 16,67 juta lainnya berada di "zona pencegahan" berisiko rendah.

Ini berarti, mereka dapat meninggalkan rumah mereka dan berkeliaran di sekitar komunitas mereka.

Baca juga: “Seperti Wuhan Lagi”, Warga Shanghai Memprotes Sensor China

Namun, banyak warga mengeluh bahwa pejabat yang berbeda menerapkan aturan dengan cara yang berbeda.

Beberapa orang di "zona pencegahan" mengaku masih tidak dapat keluar meski daerah mereka telah melaporkan tidak ada kasus positif selama berminggu-minggu.

Shanghai melaporkan 4.024 kasus Covid-19 tanpa gejala baru pada 5 Mei, turun dari 4.390 sehari sebelumnya.

Kasus Covid-19 bergejala yang dikonfirmasi mencapai 245 ksus, juga turun dari 261 sehari sebelumnya. Kematian turun menjadi 12, dari 13 sehari sebelumnya.

Baca juga: Lockdown Shanghai Diperketat, Pagar Besi Penghalang Dipasang di Area Terinfeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com