Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Sebut Lockdown Covid-19 di China Kejam

Kompas.com - 01/05/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Taiwan mengatakan, lockdown di China untuk mengekang penyebaran Covid-19 merupakan tindakan kejam dan Taipei tidak akan mengikuti langkah tersebut.

Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang pada Minggu (1/5/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Setelah mengendalikan pandemi dengan kontrol perbatasan yang keras dan karantina, Taiwan telah berurusan dengan lonjakan infeksi domestik sejak awal tahun ini.

Baca juga: Covid Taiwan Tembus 10.000 Kasus Sehari Usai Hidup Berdampaingan dengan Virus Corona

Sekitar 75.000 kasus Covid-19 di Taiwan saat ini disebabkan oleh varian Omicron. Kendati demikian, 99 persen dari kasus tersebut hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.

Pemerintah Taiwan lantas melonggarkan aturan perbatasan dan secara bertahap membuka kembali pulau 23 juta orang ke dunia luar.

Sebaliknya, China, telah memberlakukan lockdown yang keras di Shanghai dan memperketat kontrol di ibu kota, Beijing.

Berbicara selama kunjungan ke Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Su mengatakan langkah-langkah penanganan pandemi Taiwan telah dipuji oleh dunia.

Baca juga: Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan, China Marah

“Kami tidak akan me-lockdown negara dan kota -kota sama kejamnya dengan Cina,” kata Su. Dia menambahkan, metode Taiwan adalah "bertahap".

“Kami punya rencana, dan ada ritme untuk itu,” sambung Su.

Pekan lalu, Kantor Urusan Taiwan, yang merupakan milik China, mengatakan bahwa model baru Taiwan menangani pandemi akan menyebabkan banyak kematian.

Hidup terus berlanjut sebagian besar normal di Taiwan, meskipun ada gangguan pada beberapa sekolah, dan pemerintah sedang mengincar lebih lanjut pelonggaran aturan karantina.

Baca juga: Televisi Taiwan Minta Maaf setelah Secara Keliru Laporkan Serangan China di Taipei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com