KYIV, KOMPAS.com – Pertempuran di wilayah timur Ukraina, Donbass, telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Sebagian dari wilayah itu, dikendalikan oleh kelompok separatis yang didukung Rusia sebelum invasi dimulai.
Dilanisr BBC, Sabtu (30/4/2022), Rusia mengatakan pihaknya bertujuan untuk menguasai seluruh wilayah di sana.
Baca juga: Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Mengapa Tanggal Itu Begitu Penting?
Kendati demikian, laporan intelijen terbaru Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pasukan Rusia masih menghadapi tantangan yang cukup besar.
“Rusia telah dipaksa untuk menggabungkan dan mengerahkan kembali unit-unit yang terkuras dan berbeda dari kemajuan yang gagal di timur laut Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, banyak dari unit-unit tersebut kemungkinan menderita karena moral yang melemah.
“Rusia berharap untuk memperbaiki masalah yang sebelumnya membatasi invasinya dengan memusatkan kekuatan tempur secara geografis, memperpendek jalur pasokan, serta menyederhanakan komando dan kontrol,” sambung Kementerian Pertahanan Inggris.
Pihak kementerian juga menyebutkan bahwa Rusia masih menghadapi kekurangan dalam koordinasi taktis.
Mereka juga menghadapi kurangnya keterampilan di tingkat unit dan dukungan udara yang tidak konsisten, lapor Kementerian Pertahanan Inggris.
Baca juga: Rusia Akui Lakukan Serangan Udara Presisi Tinggi Saat Kunjungan Sekjen PBB ke Ukraina
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seorang pejabat Pentagon mengatakan, kampanye Rusia untuk menguasai wilayah Donbass bergerak lambat dan terlambat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Menurut pejabat itu, perlawanan keras dari pasukan Ukraina dan kehati-hatian setelah kegagalan untuk merebut Kyiv telah menyebabkan kemajuan Rusia melambat dan tidak merata di Donbass.
“Kami percaya bahwa pada dasarnya apa yang mereka lakukan adalah terus menetapkan kondisi untuk serangan yang berkelanjutan dan lebih besar dan lebih lama,” kata pejabat itu, dilansir AFP.
Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Curi Gandum Selama Perang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.