Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tambal Sulam Pasukannya, Dikirim ke Ukraina Timur

Kompas.com - 30/04/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KYIV, KOMPAS.com – Pertempuran di wilayah timur Ukraina, Donbass, telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Sebagian dari wilayah itu, dikendalikan oleh kelompok separatis yang didukung Rusia sebelum invasi dimulai.

Dilanisr BBC, Sabtu (30/4/2022), Rusia mengatakan pihaknya bertujuan untuk menguasai seluruh wilayah di sana.

Baca juga: Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Mengapa Tanggal Itu Begitu Penting?

Kendati demikian, laporan intelijen terbaru Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pasukan Rusia masih menghadapi tantangan yang cukup besar.

“Rusia telah dipaksa untuk menggabungkan dan mengerahkan kembali unit-unit yang terkuras dan berbeda dari kemajuan yang gagal di timur laut Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, banyak dari unit-unit tersebut kemungkinan menderita karena moral yang melemah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-65 Serangan Rusia ke Ukraina, Rudal Hantam Kyiv Saat Kunjungan PBB, Rusia Dituduh Curi Gandum di Lahan Ukraina

“Rusia berharap untuk memperbaiki masalah yang sebelumnya membatasi invasinya dengan memusatkan kekuatan tempur secara geografis, memperpendek jalur pasokan, serta menyederhanakan komando dan kontrol,” sambung Kementerian Pertahanan Inggris.

Pihak kementerian juga menyebutkan bahwa Rusia masih menghadapi kekurangan dalam koordinasi taktis.

Mereka juga menghadapi kurangnya keterampilan di tingkat unit dan dukungan udara yang tidak konsisten, lapor Kementerian Pertahanan Inggris.

Baca juga: Rusia Akui Lakukan Serangan Udara Presisi Tinggi Saat Kunjungan Sekjen PBB ke Ukraina

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seorang pejabat Pentagon mengatakan, kampanye Rusia untuk menguasai wilayah Donbass bergerak lambat dan terlambat dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Menurut pejabat itu, perlawanan keras dari pasukan Ukraina dan kehati-hatian setelah kegagalan untuk merebut Kyiv telah menyebabkan kemajuan Rusia melambat dan tidak merata di Donbass.

“Kami percaya bahwa pada dasarnya apa yang mereka lakukan adalah terus menetapkan kondisi untuk serangan yang berkelanjutan dan lebih besar dan lebih lama,” kata pejabat itu, dilansir AFP.

Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Curi Gandum Selama Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com