ISLAMABAD, KOMPAS.com - Seorang penjahit kehilangan mencuri lebih 200 baju Lebaran, yang dibuat untuk pelanggannya yang merayakan perayaan Idul Fitri, setelah kelompok bersenjata menyerang tokonya.
Muhammad Razzaq mengatakan dua pria bersenjata menerobos masuk ke tokonya di ibu kota, Islamabad Pakistan.
Baca juga: Jelang Lebaran Amerika, Jutaan Warga Mudik Abaikan Larangan Virus Corona
Mereka mengikat dan memukuli stafnya, sebelum kabur dengan 240 pakaian shalwar kameez, pakaian tradisional Pakistan yang sudah jadi atau hampir jadi pesanan pelanggan untuk merayakan akhir bulan Ramadhan.
"Polisi belum dapat menemukan petunjuk apa pun kepada orang-orang kejam yang mengubah Idul Fitri ini menjadi mimpi buruk bagi saya," katanya dilansir dari Guardian pada Jumat (29/4/2022).
Pakaian itu bernilai lebih dari 720.000 rupee (Rp 136,6 juta), katanya.
Orang Pakistan, dan Muslim di seluruh dunia, biasanya merayakan Idul Fitri dengan mengenakan pakaian dan perhiasan baru. Beberapa akan menyisihkan jumlah khusus untuk pakaian mewah.
Masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah pun tetap mencoba membeli sesuatu yang baru untuk liburan.
Di Pakistan, pakaian yang dibuat khusus seringkali lebih murah daripada pakaian yang dibeli di toko.
Baca juga: Lebaran di Maroko, Cuma Video Call dan Lihat Pemandangan dari Atap Apartemen
Gunmen have robbed a #Pakistani tailor of more than 200 outfits made for customers ahead of the Eid, tying up and beating his staff. Muhammad Razzaq said two armed men barged into his Islamabad store before making off with 240 completed or near-finished shalwar kameez outfits. pic.twitter.com/6DcGTVfStU
— KUWAIT TIMES (@kuwaittimesnews) April 29, 2022
Idul Fitri diperkirakan akan dimulai pada Senin (2/5/2022) atau Selasa (6/4/2022), tergantung pada penampakan bulan baru.
Namun, sebagian besar rak di toko Razzaq kosong pada Jumat (29/4/2022).
“Saya telah bekerja di daerah itu selama 20 tahun terakhir dan memiliki pelanggan yang datang kepada saya dari daerah Islamabad dan Rawalpindi dengan kain bermerek dan mahal,” katanya.
Salman Ashraf, salah satu penjahit yang diikat selama penggerebekan pencuri bersenjata, mengatakan para perampok sangat agresif.
“Orang-orang bersenjata memukuli kami, mengikat kami dengan tali dan meminta kami untuk tetap diam,” katanya.
Polisi membenarkan bahwa mereka sedang menyelidiki perampokan itu.
Baca juga: Idul Fitri di AS, WNI Adakan E-Takbiran dan Lebaran Drive-through
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.