WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengirim pada Kongres garis besar langkah-langkah untuk memperketat penegakan sanksi terhadap Rusia.
Biden pada akhirnya akan menggunakan aset yang disita untuk membantu Ukraina membangun kembali setelah diinvasi Rusia.
Dilansir The Hill, paket proposal akan membentuk otoritas baru untuk menyita properti oligarki Rusia dan menindak penghindaran sanksi.
Baca juga: Perkuat Aliansi, Biden Akan Bersafari ke Jepang dan Korsel pada Mei
Aturan juga menetapkan protokol baru tentang bagaimana dana yang disita dapat digunakan untuk membantu Ukraina.
Proposal legislatif akan merampingkan proses perampasan properti yang dimiliki oligarki Rusia.
Hal ini menciptakan pelanggaran pidana baru yang akan membuat seseorang secara sadar atau sengaja memiliki hasil yang diperoleh langsung dari transaksi korup dengan pemerintah Rusia menjadi ilegal.
Ini juga akan memungkinkan penyitaan aset yang mungkin digunakan oligarki Rusia untuk menghindari sanksi, dan akan menjadikan penghindaran sanksi sebagai “aktivitas pemerasan”.
Departemen Kehakiman nantinya akan mendapat fleksibilitas yang lebih besar untuk menghukum mereka yang menghindari sanksi.
Baca juga: Langgar Janji Kampanye, Pemerintahan Biden Izinkan Pengeboran Migas di Tanah Federal
Proposal tersebut juga akan memperpanjang undang-undang pembatasan dari lima tahun menjadi sepuluh tahun untuk penuntutan kejahatan pencucian uang asing.
Hal ini memberi penyelidik AS lebih banyak waktu untuk "mengikuti uang" dan mengejar kasus rumit dimana oligarki mentransfer kekayaan di berbagai yurisdiksi.
Usulan Biden juga akan memungkinkan AS untuk menggunakan dana yang hilang dari oligarki Rusia “untuk memulihkan kerugian agresi Rusia terhadap Ukraina.”
Dalam mengumumkan kontur paket, Pemerintahan Biden akan dibantu Departemen Keuangan, Departemen Kehakiman, Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan.
Hal itu diumumkan sebelum pidato yang direncanakan Biden pada Kamis (28/4/2022) pagi, yang menguraikan permintaan Kongres untuk meloloskan paket bantuan tambahan untuk Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.