KYIV, KOMPAS.com - AS mendesak sekutunya bekerja sangat keras untuk menjaga agar Kyiv tetap memiliki senjata, ketika pasukan Rusia terus menghujani Ukraina timur dan selatan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengadakan pertemuan para pejabat dari sekitar 40 negara di pangkalan udara Amerika di Ramstein, Jerman pada Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Putin Ancam Beri Tanggapan Secepat Kilat jika NATO Campur Tangan di Ukraina
Dilansir dari Sky News, dia mendesak para delegasi untuk pergi "dengan pemahaman yang sama dan transparan tentang persyaratan keamanan jangka pendek Ukraina, karena kita akan terus bergerak sangat keras sehingga kita dapat memenuhinya (senjata)".
Dalam pidato malam harinya, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan Barat harus melakukan persiapan "jangka panjang" untuk memastikan kekalahan Rusia di Ukraina, dan menyerukan sekutu untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan pasokan tank dan pesawat tempur ke Kyiv.
Berbicara di Mansion House di Kota London, dia akan mengatakan: "Kami tidak bisa berpuas diri - nasib Ukraina tetap dalam keseimbangan.
"Dan mari kita perjelas - jika Putin berhasil, akan ada kesengsaraan lebih lanjut yang tak terhitung di seluruh Eropa dan konsekuensi yang mengerikan di seluruh dunia. Kita tidak akan pernah merasa aman lagi."
Hal itu terjadi setelah dua hari berturut-turut, ledakan mengguncang wilayah separatis Trans-Dniester di negara tetangga Moldova, menghancurkan dua antena radio kuat di dekat perbatasan Ukraina.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu tetapi Ukraina menyalahkan Rusia. Ini meningkatkan kekhawatiran internasional bahwa perang mulai meluas ke perbatasan.
Sementara itu dalam langkah terpisah yang tampaknya menantang, tampaknya Ukraina mulai melakukan perlawanan ke negara agresornya, dengan laporan ledakan di tempat pembuangan senjata di Belgorod, di dalam Rusia.
Baca juga: Presiden Ukraina Berterima Kasih kepada Presiden Jokowi atas Undangan ke G20
Setelah perlawanan sengit yang tak terduga oleh pasukan Ukraina, Rusia gagal mengambil ibukotanya. Fokus Moskwa sekarang adalah merebut Donbas, kawasan industri yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur.
Ukraina pun meminta agar bantuan persenjataan berat ditingkatkan.
Menanggapi desakan itu, Jerman mengumumkan akan mengirim tank - lebih cocok untuk Donbas, daripada di sekitar ibukota Kyiv di mana banyak pertempuran sebelumnya terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.