KYIV, KOMPAS.com – Ukraina pada Selasa (26/4/2022) menuduh Moskwa mencoba untuk menciptakan kerusuhan di wilayah separatis yang didukung Rusia di Moldova.
Serangkaian ledakan yang mengguncang kawasan Transnistria, Moldova, sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran tumpahan perang Ukraina.
“Rusia ingin mengacaukan kawasan Transnistria dan mengisyaratkan bahwa Moldova harus menunggu tamu,” tulis Mykhaylo Podolyak, seorang pembantu Presiden Ukraina di Twitter.
Dilansir AFP, Transnistria merupakan wilayah yang memisahkah diri.
Dua ledakan terjadi masing-masing pada Senin (25/4/2022) dan Selasa (26/4/2022) berlangsung setelah muncul pernyataan permusuhan dari pejabat Rusia mengenai Moldova.
“Kabar buruknya: jika Ukraina jatuh besok, pasukan Rusia akan berada di gerbang Chisinau (Ibu Kota Moldova),” ujar Podolyak.
“Kabar baiknya: Ukraina pasti akan memastikan keamanan strategis kawasan. Tapi kita perlu bekerja sebagai sebuah tim,” tambah Podolyak.
Baca juga: Dua Ledakan Terjadi di Wilayah Separatis, Moldova Khawatir Perang Rusia Ukraina Meluber
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Rusia yang ditempatkan di wilayah separatis berada dalam siaga tinggi menyusul ledakan tersebut.
Intelijen militer Ukraina dalam sebuah pernyataan di media sosial menuduh Moskwa mempersiapkan serangan rudal di Transnistria yang akan menyebabkan korban sipil.
Transnistria adalah wilayah yang memisahkan diri pada 1990, diikuti oleh perang singkat pada 1992.
Dalam perang tersebut, tentara Rusia ikut berperang bersama kelompok separatis melawan pasukan Moldova.
Baca juga: Rusia Blak-blakan Ingin Caplok Ukraina Selatan, Moldova Target Berikutnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.