Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Berupaya Kirim 90 Bus untuk Evakuasi 6.000 Orang dari Mariupol

Kompas.com - 20/04/2022, 17:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC

MARIUPOL, KOMPAS.com - Ukraina berhadap bisa mengevakuasi 6.000 orang dari Kota Mariupol yang terkepung Rusia melalui koridor kemanusiaan pada hari ini, Rabu (20/4/2022).

Ukraina berencana mengirim 90 bus ke Mariupol untuk mengevakuasi penduduk, terutama wanita, anak-anak, dan orang tua.

Namun, Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, mengatakan bahwa masih ada sekitar 100.000 orang yang tersisa di kota.

Baca juga: Sekjen PBB Belum Menghubungi Putin Sejak Perang di Ukraina Dimulai

Boichenko yang telah meninggalkan kota, juga memperingatkan bahwa perjanjian dengan Rusia hanya kesepakatan awal.

Jika perjanjian bertahan atau dipenuhi, itu akan menjadi yang pertama dalam menciptakan koridor aman sejak 5 Maret.

Perjanjian evakuasi penduduk di Kota Mariupol beberapa kali telah gagal.

Banyak orang pada akhirnya terperangkap di kota itu selama berminggu-minggu tanpa air mengalir, listrik, atau pasokan lainnya.

Di masa lalu, koridor evakuasi seperti itu penuh dengan kesulitan untuk diatur dan diterapkan.

Pasukan Rusia dituduh memblokir konvoi bus di pos pemeriksaan.

Rusia juga dituduh memindahkan secara paksa ribuan warga sipil ke Rusia atau daerah-daerah yang dikuasai Rusia.

Baca juga: Menkeu AS Salahkan Invasi Rusia di Ukraina Sebabkan Kerawanan Pangan Global

Mariupol adalah target strategis bagi Rusia karena merupakan pelabuhan tenggara untuk Ukraina.

Rusia mengeklaim telah menguasai sebagian besar wilayah kota itu, dengan para pembela terakhir Ukraina bersembunyi di pabrik baja yang luas.

“Sekitar 100.000 warga sipil tetap berada di Mariupol dan puluhan ribu telah tewas dalam pengepungan Rusia atas kota tersebut,” ungkap Boichenko di televisi nasional Ukraina, dilansir dari BBC.

Wakil PM Ukraina Iryna Vereshchuk, juga menyampaikan Ukraina telah mencapai kesepakatan awal dengan Rusia tentang pembentukan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi wanita, anak-anak, dan orang tua dari kota Mariupol yang terkepung pada Rabu.

"Mengingat situasi bencana kemanusiaan di Mariupol, di sinilah kami akan memfokuskan upaya kami hari ini," tulis Iryna Vereshchuk dalam sebuah posting di Facebook.

Baca juga: Jutawan Ukraina Minta Rumah Barunya Dibom Usai Sadar Militer Rusia Memakainya sebagai Pangkalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com