MOSKWA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres belum mencoba menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin sejak operasi militer di Ukraina dimulai.
Jal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Selasa (19/4/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
“Tidak ada yang berhubungan, baik melalui Misi Tetap Rusia ke PBB, maupun secara langsung dengan Kementerian Luar Negeri,” kata Zakharova.
Baca juga: Putin Beri Gelar Kehormatan Pasukan yang Dituduh Ukraina Lakukan Pembantaian di Bucha
Diberitakan Kompas.com, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, operasi militer khusus Rusia di Ukraina berasal dari keinginan Barat untuk mendominasi dunia.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan India Today pada Selasa.
"Alasan sebenarnya adalah kepuasan sebagian besar negara di dunia setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketika rekan-rekan Barat kami, yang dipimpin oleh AS, menyatakan diri mereka sebagai pemenang,” ungkap Lavrov.
Baca juga: Putin Sebut Barat Cetak Gol Bunuh Diri dengan Beri Sanksi ke Rusia
Dia menyebut, AS melanggar janji mereka kepada kepemimpinan Soviet dan Rusia. Lavrov menuding AS mulai menggerakkan NATO ke timur.
Sementara itu, Guterres pada Selasa mengecam serangan baru Rusia di Ukraina timur dan menyerukan gencatan senjata empat hari untuk menandai Pekan Suci Ortodoks.
Rusia diketahui telah meluncurkan puluhan serangan udara di Ukraina timur, saat fase baru konflik dibuka dengan pertempuran yang berkecamuk di wilayah Donbass.
"Bukannya merayakan kehidupan baru, Paskah ini bertepatan dengan serangan Rusia di Ukraina timur," kata Guterres kepada wartawan.
Baca juga: Ukraina Tunjukkan Video Sekutu Dekat Putin yang Ditahan Serukan Pertukaran dengan Evakuasi Mariupol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.