WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Direktur CIA William Burns mengatakan bahwa AS tidak dapat menganggap enteng kemungkinan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis.
Rusia semakin putus asa dalam serangan militernya di Ukraina. Senjata nuklir pun bisa jadi jawaban.
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kemunduran militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir rendah," kata Burns Kamis (14/4/2022) setelah pidato di Georgia Tech.
Baca juga: Helikopter Ukraina Dituding Serang Rumah Penduduk di Wilayah Rusia
Kepala CIA ini mencatat bahwa bagaimanapun AS belum melihat "bukti praktis" dari Rusia yang bergerak untuk menggunakan senjata semacam itu.
“Meskipun kami telah melihat beberapa sikap retoris di pihak Kremlin tentang pindah ke tingkat siaga nuklir yang lebih tinggi, sejauh ini kami belum melihat banyak bukti praktisnya,” kata Burns.
"Tapi kami sangat memperhatikannya, itu salah satu tanggung jawab terpenting kami di CIA," tambahnya.
Burns mengacu pada pernyataan Putin sebelumnya dalam invasi bahwa ia menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam keadaan siaga tinggi.
AS tidak mengubah postur nuklirnya sebagai tanggapan atas arahan Putin.
Baca juga: 4,7 Juta Warga Ukraina Sudah Mengungsi, Berikut Negara Tujuan dan Jumlahnya
Baru-baru ini, Rusia memperingatkan bahwa mereka dapat memindahkan senjata nuklir ke wilayah Laut Baltik jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
AS memang telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, tetapi komentar Burns adalah peringatan publik yang paling luas tentang potensi ancaman senjata nuklir.
Selama sambutannya yang telah disiapkan, Burns berbicara panjang lebar tentang perang Rusia di Ukraina.
Dia juga mengakuai ada cara komunitas intelijen AS mendeklasifikasi dan merilis informasi intelijen secara publik untuk menggagalkan rencana perang Putin.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Sri Lanka Gagal Bayar Utang | Rusia Ancam Serang Pusat Komando Ukraina
Dia juga mengatakan Presiden Biden prihatin akan potensi perang dunia ketiga di Eropa.
Kekhawatiran imi membuat AS tidak dapat menetapkan zona larangan terbang di atas Ukraina atau menerima rencana Polandia untuk mentransfer jet tempur era Soviet ke Ukraina.
Biden mengumumkan pada Rabu (13/4/2022) rencana baru untuk mengirim 800 juta dollar AS bantuan keamanan tambahan ke Ukraina.
Baca juga: Macron Kekeh Tolak Istilah Genosida, Sebut Pemakaian Istilah Bisa Melebarkan Perang Ukraina
Dia juga telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.