Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan "Streaming" AS Bersedia Bayar Rp 34 Juta untuk Tonton Dokumenter Kriminal secara Maraton

Kompas.com - 13/04/2022, 22:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

KOMPAS.com - Layanan streaming yang didedikasikan untuk kisah kriminal menawarkan kepada seseorang uang senilai 2.400 dollar AS atau sekitar Rp 34 juta.

Syararnya, orang itu harus betah menonton film dokumenter selama 24 jam dan melaporkan pengalamannya.

Layanan streaming MagellanTV, dilansir dari UPI, mengatakan bahwa tawaran ini mengikuti penawaran serupa yang dibuat pada tahun 2020 dan 2021.

Baca juga: Ratu Live Streaming China Didenda Rp 2,9 Triliun karena Mengemplang Pajak

Mereka akan membayar ribuan dollar AS dan memberikan paket berlangganan satu tahun gratis kepada kandidat pemenang.

Namun, pemenang harus menonton 24 jam film dokumenter kejahatan dalam periode 48 jam dan mendokumentasikan pengalamannya di media sosial.

"Kandidat ideal kami hidup untuk kejahatan sejati. Mereka dapat menangani pembunuh berantai yang paling mengancam, detail paling mengerikan, dan tidak gentar pada paranormal yang mengerikan," kata layanan streaming itu di situs webnya.

Baca juga: Studi: Banyaknya Iklan Junk Food dan Alkohol di Platform Streaming Pengaruhi Anak dan Remaja

Film dokumenter yang akan ditonton oleh kandidat terpilih meliputi Murder Maps, Lady Killers, 10 Steps to Murder, Nurses Who Kill, Murder on the Internet, 21st Century Murder, dan CyberCrimes with Ben Hammersley.

Baca juga: Jualan secara Live Streaming di Tengah Covid-19, Pedagang China Dulang Sukses

Aplikasi pendaftaran diterima hingga 18 April mendatang.

Tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com