Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Dermaga Kayu Makan Biaya Rp 170 Juta, Sindiran Warga: Hebat, Harus Masuk Rekor Dunia

Kompas.com - 11/04/2022, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BEKENU, KOMPAS.com - Warga Kampung Mutap di Bekenu, Sarawak, Malaysia, menyindir pemerintah yang membuat dermaga kayu dengan biaya 50.000 ringgit (Rp 170 juta).

Foto dermaga kayu yang sudah jadi itu diunggah oleh Corporate Communication JKR (Jabatan Kerja Raya) Sarawak pada Jumat (8/4/2022).

“Dengan selesainya dermaga ini diharapkan dapat mempermudah kehidupan warga di Kampung Mutap, terutama saat banjir karena masyarakat di sini akan menggunakan sungai sebagai jalur alternatif menuju Pasar Bekenu,” tulis JKR Sarawak di Facebook.

Baca juga: Kesal Banyak Orang Ngebut, Warga Bikin 11 Polisi Tidur di Depan Rumahnya

Proyek ini dimulai pada 7 Maret dan awalnya diperkirakan selesai 6 Juni 2022, tetapi kelar jauh lebih cepat dari jadwal dan hanya membutuhkan waktu pengerjaan satu bulan.

Dikutip dari World of Buzz pada Senin (11/4/2022), biaya dan hasil dari dermaga kayu tersebut membuat netizen mempertanyakan kualitasnya dengan sinis.

“Selamat JKR! Proyek Anda hebat dan harus ada dalam rekor dunia. Anda harus membuat lebih banyak proyek seperti ini,” sindir seorang netizen.

Warganet lainnya berkomentar, "Berpikir positif. Dasar airnya mungkin sedalam 10 meter dan ada tiang pancang.”

“Kayunya harus yang berkualitas baik. Tidak akan membusuk dan tahan air,” tulis netizen selanjutnya.

Baca juga: Pria Terjelek di Uganda Nikahi Istri Ketiga, Sekarang Punya 7 Anak

Ada juga yang menyindir, "Selamat. Ini tolok ukur untuk proyek-proyek masa depan.”

Beberapa juga mengatakan bahwa dermaga kayu itu terlihat seperti proyek senilai 5.000 ringgit (Rp 17 juta).

"Mari kita lihat apakah itu ambruk ketika kapal menabraknya," netizen lainnya menyindir.

“Harga dermaga beton dan Anda mendapatkan dermaga kayu.”

Klarifikasi JKR Sarawak

JKR Sarawak melalui akun Facebook-nya mengklarifikasi biaya dermaga kayu itu pada Minggu (10/4/2022).

“Estimasi biaya JKR Sarawak didasarkan pada Jadwal Tarif JKR Sarawak tahun 2020 dengan tarif 9.000 ringgit (Rp 30,6 juta) per meter kubik untuk kayu belian.”

Mereka juga menyebutkan, sudah mengunjungi kampung tersebut pada September 2021 dan awalnya mengusulkan dermaga baja, tetapi ditolak oleh kepala desa karena menilai terlalu mahal untuk anggaran 50.000 ringgit yang dialokasikan.

Diungkapkan pula bahwa kepala desa menyetujui desain yang ada dalam alokasi anggaran.

Baca juga: Setelah Disindir Warganet, Proyek Dermaga Kayu Senilai Rp 170 Juta Diperiksa KPK

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com