Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Perancis 2022, Ini Janji Kampanye Macron dan Le Pen

Kompas.com - 11/04/2022, 17:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Emmanuel Macron yang sentris dan veteran sayap kanan Marine Le Pen bersaing dalam pemilihan presiden atau pilpres Perancis 2022.

Mereka menempati posisi teratas dalam putaran pertama pada Minggu (10/4/2022).

Macron dan Le Pen akan saling berhadapan di babak final pada 24 April, ketika capres dengan lebih dari 50 persen suara dinyatakan sebagai pemenang.

Baca juga: Pilpres Perancis 2022: Macron Hadapi Le Pen di Putaran Kedua

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah janji-janji kampanye petahana Emmanuel Macron dan Marine Le Pen di pilpres Perancis 2022.

Janji kampanye Emmanuel Macron

Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam pertemuan informal Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri Uni Eropa, di Tourcoing, Perancis utara, Rabu, 2 Februari 2022. AP PHOTO/YOAN VALAT Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam pertemuan informal Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri Uni Eropa, di Tourcoing, Perancis utara, Rabu, 2 Februari 2022.
Setelah lima tahun berkuasa, janji utama Macron kepada para pemilih adalah kontinuitas dan kepemimpinan yang stabil di masa krisis.

Dari inflasi yang meroket, persoalan Covid, hingga perang di Ukraina, pria berusia 44 tahun itu berharap pencapaiannya di kantor akan membuatnya dihargai dengan masa jabatan kedua.

Programnya adalah perwujudan lebih lanjut dari posisi politiknya yang tidak kiri maupun kanan.

Dari sayap kanan, ada janji pemotongan pajak lebih banyak untuk perusahaan, perekrutan ribuan polisi dan hakim baru, serta peningkatan usia pensiun menjadi 65 dari 62 untuk memotong utang besar sistem pensiun.

"Saya bertanggung jawab untuk memberitahu Anda bahwa: ya, kita perlu bekerja lebih lama," katanya pada kampanye pertama akhir pekan lalu.

Dari kiri, ia mengusulkan kenaikan tingkat pensiun minimum, rekrutmen baru untuk layanan kesehatan, dan janji memprioritaskan kesetaraan gender serta penanganan pelecehan di sekolah.

Baca juga: Pilpres Perancis: Dipepet Le Pen, Macron Tetap Percaya Diri

Janji kampanye Marine Le Pen

Calon presiden Perancis dari sayap kanan Marine Le Pen berpidato jelang hari pemilihan presiden atau pilpres Perancis di Paris, Minggu (10/4/2022). Proyeksi lembaga pemungutan suara Perancis menunjukkan, petahana Presiden Emmanuel Macron dan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen memimpin putaran pertama.AP PHOTO/FRANCOIS MORI Calon presiden Perancis dari sayap kanan Marine Le Pen berpidato jelang hari pemilihan presiden atau pilpres Perancis di Paris, Minggu (10/4/2022). Proyeksi lembaga pemungutan suara Perancis menunjukkan, petahana Presiden Emmanuel Macron dan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen memimpin putaran pertama.
Le Pen yang berhaluan sayap kanan menawarkan kebijakan imigrasi yang keras dan program untuk membantu rumah tangga yang kesulitan.

Dia berjanji melarang jilbab Muslim dikenakan di semua tempat umum dan mengadakan referendum untuk menerapkan kontrol ketat pada imigrasi, termasuk persyaratan bahwa pengajuan untuk tinggal hanya dapat dilakukan di luar Perancis.

Prinsip prioritas nasional akan menjadikan perumahan dan layanan sosial lainnya lebih diberikan kepada warga negara Perancis daripada orang asing, dan dia juga menjanjikan 25.000 tempat penjara baru serta polisi tambahan.

Namun, ada juga kebijakan untuk rumah tangga yang kesulitan, termasuk pemotongan pajak bahan bakar dan listrik menjadi 5,5 persen dari 20 persen, serta kenaikan dana pensiun.

"Program kami adalah program sosial karena sepenuhnya memperhitungkan masalah kehidupan sehari-hari, di atas semua biaya hidup," katanya dalam kampanye terakhirnya di Perpignan, Perancis selatan, Kamis (7/4/2022).

Pada kebijakan luar negeri, Le Pen menjaga jarak dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengusulkan menarik diri dari komando militer gabungan NATO, sejalan dengan janjinya untuk meningkatkan kedaulatan Perancis.

Dalam kampanye pilpres Perancis 2022, Le Pen juga mengusulkan perubahan untuk mementingkan Perancis yang akan menjadi tantangan bagi Uni Eropa.

Baca juga: Pilpres Perancis 2022: Ada 12 Kandidat Termasuk Petahana, Siapa yang Paling Unggul?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com