Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Keamanan AS: Dugaan Kejahatan Perang Direncanakan Pemerintah Rusia

Kompas.com - 11/04/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Fox News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, dugaan kejahatan perang yang dilakukan Rusia terhadap warga sipil di Ukraina direncanakan oleh tingkat tertinggi dari pemerintah Rusia.

“Kami, pada kenyataannya, sebelum perang mulai tidak merahasiakan informasi intelijen dan mempresentasikannya,” kata Sullivan, Minggu (10/4/2022), sebagaimana dilansir Fox News.

Dia menambahkan, ada rencana dari tingkat tertinggi pemerintah Rusia untuk menargetkan warga sipil yang menentang invasi.

Baca juga: Biasa Netral, Pemimpin Austria Akan Bertemu Putin, Berharap Bisa Jembatani Konflik Rusia-Ukraina

“Menyebabkan kekerasan terhadap mereka, untuk mengorganisir upaya untuk membuat mereka brutal untuk mencoba meneror penduduk dan menaklukkannya. Jadi ini adalah sesuatu yang direncanakan,” ujar Sullivan.

Sullivan mengatakan hal tersebut dalam wawancaranya di program “This Week” dari ABC.

Dia mengatakan kepada pembawa acara Jonathan Karl bahwa foto-foto dari korban massal di Ukraina benar-benar mengejutkan, meski di satu sisi juga tidak mengejutkan.

Sullivan menambahkan, beberapa kejahatan perang yang dituduhkan mungkin merupakan akibat dari frustrasi dan kemarahan pasukan Rusia yang mengira mereka akan mendapatkan kemenangan yang gemilang.

Baca juga: Ingin Lepas dari Migas Rusia, Uni Eropa Targetkan Lebih Banyak Energi Terbarukan

“Saya pikir pasti ada kasus di mana tentara atau unit individu menjadi frustrasi karena Ukraina balik melawan,” papar Sullivan.

Sullivan berkata, pasukan Rusia awalnya telah diberitahu bahwa mereka akan meraih kemenangan gemilang dan hanya datang ke Kyiv yang tanpa perlawanan.

“Dan ketika itu tidak terjadi, saya pikir beberapa unit ini terlibat dalam tindakan kebrutalan, kekejaman, kejahatan perang ini, bahkan tanpa arahan dari atas,” ujar Sullivan.

“Tapi jangan salah. Masalah yang lebih besar dari kejahatan perang skala luas dan kekejaman di Ukraina terletak di kaki Kremlin dan terletak di kaki presiden Rusia,” sambung Sullivan.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Peringatkan Serangan Rusia Berikutnya Akan Rebut Kyiv dan Kota Ukraina Lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com