WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, dugaan kejahatan perang yang dilakukan Rusia terhadap warga sipil di Ukraina direncanakan oleh tingkat tertinggi dari pemerintah Rusia.
“Kami, pada kenyataannya, sebelum perang mulai tidak merahasiakan informasi intelijen dan mempresentasikannya,” kata Sullivan, Minggu (10/4/2022), sebagaimana dilansir Fox News.
Dia menambahkan, ada rencana dari tingkat tertinggi pemerintah Rusia untuk menargetkan warga sipil yang menentang invasi.
Baca juga: Biasa Netral, Pemimpin Austria Akan Bertemu Putin, Berharap Bisa Jembatani Konflik Rusia-Ukraina
“Menyebabkan kekerasan terhadap mereka, untuk mengorganisir upaya untuk membuat mereka brutal untuk mencoba meneror penduduk dan menaklukkannya. Jadi ini adalah sesuatu yang direncanakan,” ujar Sullivan.
Sullivan mengatakan hal tersebut dalam wawancaranya di program “This Week” dari ABC.
Dia mengatakan kepada pembawa acara Jonathan Karl bahwa foto-foto dari korban massal di Ukraina benar-benar mengejutkan, meski di satu sisi juga tidak mengejutkan.
Sullivan menambahkan, beberapa kejahatan perang yang dituduhkan mungkin merupakan akibat dari frustrasi dan kemarahan pasukan Rusia yang mengira mereka akan mendapatkan kemenangan yang gemilang.
Baca juga: Ingin Lepas dari Migas Rusia, Uni Eropa Targetkan Lebih Banyak Energi Terbarukan
“Saya pikir pasti ada kasus di mana tentara atau unit individu menjadi frustrasi karena Ukraina balik melawan,” papar Sullivan.
Sullivan berkata, pasukan Rusia awalnya telah diberitahu bahwa mereka akan meraih kemenangan gemilang dan hanya datang ke Kyiv yang tanpa perlawanan.
“Dan ketika itu tidak terjadi, saya pikir beberapa unit ini terlibat dalam tindakan kebrutalan, kekejaman, kejahatan perang ini, bahkan tanpa arahan dari atas,” ujar Sullivan.
“Tapi jangan salah. Masalah yang lebih besar dari kejahatan perang skala luas dan kekejaman di Ukraina terletak di kaki Kremlin dan terletak di kaki presiden Rusia,” sambung Sullivan.
Baca juga: Pemimpin Chechnya Peringatkan Serangan Rusia Berikutnya Akan Rebut Kyiv dan Kota Ukraina Lainnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.