Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Chechnya Peringatkan Serangan Rusia Berikutnya Akan Rebut Kyiv dan Kota Ukraina Lainnya

Kompas.com - 11/04/2022, 11:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

CHECHNYA, KOMPAS.com - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, mengatakan akan ada serangan oleh pasukan Rusia tidak hanya di pelabuhan Mariupol yang terkepung, tetapi juga di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

"Akan ada serangan ... tidak hanya di Mariupol, tetapi juga di tempat lain, kota dan desa," kata pemimpin kuat Republik Rusia Chechnya itu dalam sebuah video yang diunggah di saluran Telegramnya pada Senin (11/4/2022) pagi.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Datangi Mariupol Ukraina, Bertemu Jenderal Rusia yang Dilaporkan Tewas

"Luhansk dan Donetsk - kami akan sepenuhnya membebaskan di tempat pertama ... dan kemudian mengambil Kyiv dan semua kota lainnya."

Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai prajurit infanteri Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan tidak ada keraguan tentang Kyiv.

Lebih lanjut dia menjamin bahwa setelah serangan terbaru, tidak ada satu langkah pasukan Rusia yang akan ditarik mundur.

"Saya jamin: tidak ada satu langkah pun yang akan diambil kembali (mundur)," kata Kadyrov dilansir dari Reuters.

Kadyrov telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi atas korban yang dibunuhnya.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Klaim Pasukannya Kuasai Balai Kota Mariupol, Kibarkan Bendera Rusia

Moskwa berperang dua kali dengan separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.

Tetapi sejak itu telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah itu untuk membangunnya kembali, dan memberi Kadyrov otonomi yang luas.

Kremlin menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya dan pada Minggu (10/4/2022) Rusia mengintensifkan serangannya di Ukraina timur.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-19 Serangan Rusia ke Ukraina, Kontrol Penuh Kremlin, Pemimpin Chechnya Datang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com