KYIV, KOMPAS.com - Kremlin memperingatkan dapat memiliki kontrol penuh ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-19, Senin (14/3/2022).
Pada hari itu juga, perundingan Rusia Ukraina putaran keempat digelar dan pemimpin Chechnya mengaku datang untuk memantau pasukannya.
Kemudian, China membantah Rusia meminta bantuan untuk invasi ke Ukraina, serta jumlah pengungsi Ukraina capai 2,7 juta orang.
Baca juga: Chelsea Tak Mampu Beli Bensin untuk Bus Tim, Kena Dampak Sanksi Rusia Invasi Ukraina
Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-19 perang Rusia vs Ukraina.
Juru bicara Kremlin mengatakan, pasukan Rusia sejauh ini menahan diri melakukan serangan skala penuh di kota-kota besar karena jumlah korban sipil akan banyak, tetapi Moskwa tidak mengesampingkan kemungkinan mengendalikan penuh kota-kota besar Ukraina.
Peringatan itu muncul saat pembicaraan putaran keempat antara Ukraina dan Rusia sedang berlangsung melalui konferensi video.
Para pejabat Rusia menggambarkan pembicaraan tersebut alot, karena kedua pihak saling tuding atas kematian warga sipil.
Baca juga: Ukraina dan Rusia Akan Lanjutkan Perundingan Konflik pada Senin 14 Maret
China menuduh Amerika Serikat (AS) menyebarkan disinformasi atas peran Beijing dalam konflik Ukraina, tanpa secara langsung menanggapi laporan di media AS bahwa Rusia meminta bantuan militer dan ekonomi dari China.
AS memperingatkan China agar tidak membantu Rusia menghindari sanksi. Namun, Kedutaan Besar China di Washington DC mengatakan, tidak mengetahui permintaan Rusia tersebut.
Baca juga: Rusia Disebut Minta Peralatan Militer ke China Saat Menginvasi Ukraina
Separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur mengeklaim, serangan rudal oleh pasukan Ukraina di ibu kota de facto mereka yakni Donetsk menewaskan sedikitnya 16 orang termasuk anak-anak.
Pemimpin pemberontak mengatakan kepada TV Rusia, para korban adalah orang-orang yang menunggu di ATM dan di halte bus. Adapun AFP tidak dapat memverifikasi berita kematian itu secara independen.
Kementerian Pertahanan Inggris berujar, Rusia membentuk blokade laut di pantai Laut Hitam yang secara efektif mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional.