LONDON, KOMPAS.com – Angkatan bersenjata Rusia berupaya menambah jumlah pasukan dengan merekrut personel yang diberhentikan dari dinas militer sejak 2012.
Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris berdasarkan laporan intelijen militer pada Minggu.
Rusia sedang meningkatkan jumlah pasukannya karena kerugian yang semakin besar atas invasinya ke Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Rusia Dituding Mencuri Zat Mematikan dari Laboratorium Penelitian Chernobyl
Upaya Rusia untuk meningkatkan kekuatan tempur mereka juga termasuk mencoba merekrut persobel dari wilayah Transnistria Moldova yang tidak dikenal.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sedikitnya 60 pasukan terjun payung Rusia dari unit di Provinsi Pskov menolak untuk bertempur di Ukraina, menurut surat kabar independen Pskovskaya Gubernia.
Para pasukan tersebut lantas dipecat, dan beberapa diancam dengan tuntutan pidana karena desersi atau gagal mematuhi perintah, lapor surat kabar itu di saluran Telegramnya.
Baca juga: Bandara Dnipro Diserang sampai Hancur, Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Roket
Insider yang melansir laporan Pskovskaya Gubernia ini pada Sabtu (9/4/2022) tidak dapat memverifikasi kabar ini secara independen.
Pskovskaya Gubernia adalah surat kabar Rusia yang terkenal dengan laporan independennya.
Sktivis lokal Nikolay Kuzmin, yang berafiliasi dengan partai oposisi Yabloko di Rusia, tampaknya menguatkan laporan surat kabar tersebut.
Kuzmin mengatakan, dia berbicara dengan seorang pengemudi yang mengangkut beberapa pasukan terjun payung dari Belarus kembali ke Pskov, sebuah pangkalan penting bagi pasukan lintas udara Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.