Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biasa Netral, Pemimpin Austria Akan Bertemu Putin, Berharap Bisa Jembatani Konflik Rusia-Ukraina

Kompas.com - 11/04/2022, 12:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

ZURICH, KOMPAS.com - Kanselir Austria Karl Nehammer akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa pada Senin (11/4/2022), berharap dapat membantu membangun jembatan antara Rusia dan Ukraina dan menghentikan "perang agresi".

Pertemuan Nehammer akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Putin dan seorang pemimpin Uni Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, yang secara luas memicu upaya Barat untuk mengisolasi Moskwa.

Baca juga: 1.222 Mayat Ditemukan di Kyiv Setelah Kuburan Massal Digali, Ukraina Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang

"Saya akan bertemu Vladimir #Putin di Moskwa besok," tulis Nehammer di Twitter pada Minggu (10/4/2022).

"Kami netral secara militer, tetapi (memiliki) posisi yang jelas tentang perang agresi Rusia melawan #Ukraina," tulisnya, merujuk pada posisi Austria.

"Itu harus dihentikan! Perlu koridor kemanusiaan, gencatan senjata dan penyelidikan penuh atas kejahatan perang."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi kepada kantor berita RIA bahwa Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Nehammer pada Senin (11/4/2022).

Pemimpin Rusia sebagian besar telah dijauhi oleh para pemimpin Barat sejak awal konflik. Tapi Putin sempat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di Kremlin pada awal Maret.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-46 Serangan Rusia ke Ukraina: Jenderal Baru Rusia di Ukraina, Bandara Utama di Dnipro Hancur, Kedutaan Besar Eropa Kembali ke Kyiv

Rencana perjalanan Nehammer ke Moskwa dilakukan setelah dia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Sabtu (9/4/2022).

Nehammer mengatakan kepada wartawan bahwa, dengan kunjungan ke Moskwa, ia bermaksud untuk bertindak sebagai "pembangun jembatan" antara Rusia dan Ukraina.

Dia berharap untuk "melakukan segala yang mungkin untuk membuat (perang) berhenti" dan untuk "memastikan bahwa langkah-langkah diambil ke arah perdamaian", menurut laporan kantor berita Austria APA.

Namun dia menambahkan bahwa peluang untuk mencapai kemajuan sangat tipis, kata APA.

Austria Netral telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina serta helm dan pelindung tubuh untuk warga sipil daripada senjata.

Nehammer, seorang konservatif, jelas tergerak oleh percakapan telepon dengan Zelensky dan mengatakan dia ingin menunjukkan dukungan.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Telur Cokelat Kinder Ditarik di Berbagai Negara | Pembantaian di Bucha Ukraina

Nehammer mengatakan di Twitter bahwa dia telah memberitahu "mitra Eropa" lainnya mengenai kunjungannya ke Moskwa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan tentu saja juga presiden Ukraina Zelensky.

Ada kritik atas rencana kunjungannya di beberapa media berbahasa Jerman, dan dari setidaknya satu pejabat Ukraina sebagaimana dilansir Reuters pada Senin (11/4/2022).

Sergei Orlov, Wakil Wali Kota Mariupol di Ukraina yang terkepung, mengatakan kepada Bild Jerman bahwa kunjungan seperti itu tidak dapat diterima saat ini.

"Kejahatan perang yang dilakukan Rusia saat ini di tanah Ukraina masih berlangsung," kata Orlov dalam siaran TV.

"Saya tidak mengerti bagaimana percakapan dapat dilakukan dengan Putin saat ini, bagaimana ‘bisnis’ dapat dilakukan dengannya."

Rusia telah menolak tuduhan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang kejahatan perang. Berulang kali Rusia juga mengeklaim tidak menargetkan warga sipil selama apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.

Baca juga: Bandara Dnipro Diserang sampai Hancur, Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com