Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengungsi Ukraina Memilih Pulang Meski Perang Belum Selesai, Lelah Jadi Tunawisma dan Kelaparan

Kompas.com - 10/04/2022, 16:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WARSAWA, KOMPAS.com - Pengungsi Ukraina memilih untuk kembali ke tanah air karena lelah terlunta-lunta mencari suaka, meski masih ada risiko serangan Rusia.

Kepada Insider, Natalia Kulish (34 tahun) mengaku harus membuat pilihan yang menyakitkan.

Dia bisa tinggal di Polandia bersama kedua anaknya, atau menjadi tunawisma sambil menunggu visa Inggris yang ternyata perlu waktu lama untuk dikeluarkan.

Pilihan ketiganya adalah untuk kembali ke Ukraina yang dilanda perang, menyatukan kembali anak-anaknya dengan ayah, namun berisiko menempatkan mereka pada ancaman serangan bom.

Kulish memilih yang terakhir.

Baca juga: Pasukan Israel Serbu Kamp Pengungsi Jenin, Tembak Mati Pria Palestina

Dia salah satu dari beberapa keluarga pengungsi yang terpaksa memutuskan untuk kembali ke Ukraina, daripada menunggu tanpa batas waktu, sampai Inggris memproses dokumen mereka.

Kulish melarikan diri dari Dnipro, di Ukraina barat, bersama anak-anaknya — Mariia (11 tahun), dan Luke (4 tahun) — pada 16 Maret.

Mereka pergi ke Warsawa, di mana seorang pria Polandia setuju untuk sementara menampung mereka di apartemennya, sambil menunggu visa mereka dikeluarkan.

Mereka melamar program Rumah untuk Ukraina pada 18 Maret, hari peluncurannya. Program itu akan mencocokkan orang atau organisasi di Inggris dengan individu yang melarikan diri dari Ukraina dan menawarkan mereka tempat tinggal.

Kulish diberi tahu bahwa dia akan menerima visa dalam waktu empat hari, katanya kepada Insider.

Keluarga Kulish kemudian berencana terbang ke Inggris untuk memulai hidup baru dengan keluarga sponsor di Hampshire, Inggris, atau begitulah harapan mereka.

Baca juga: Mantan Kepala Penasihat Putin Bocorkan Kisi-kisi Cara Mengakhiri Perang di Ukraina

Dua minggu berlalu, dan visa masih belum dikeluarkan. Pada titik ini, Kulish dan keluarganya tidak bisa lagi tinggal di apartemen Warsawa dengan satu kamar tidur.

"Di Warsawa, ada banyak orang yang datang dari Ukraina, dan tidak ada kesempatan untuk menyewa rumah dengan harga terjangkau," katanya kepada Insider.

Menghadapi kemungkinan menjadi tunawisma, Kulish memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Ukraina pada 2 April.

Kembali di Dnipro, Kulish berkata, "malam berlalu dengan kecemasan". Dia dan anak-anaknya harus mendengarkan sirene meraung di Ukraina, sembari menunggu dengan tidak sabar hingga visa mereka disetujui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com