Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biasa Netral, Pemimpin Austria Akan Bertemu Putin, Berharap Bisa Jembatani Konflik Rusia-Ukraina

ZURICH, KOMPAS.com - Kanselir Austria Karl Nehammer akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa pada Senin (11/4/2022), berharap dapat membantu membangun jembatan antara Rusia dan Ukraina dan menghentikan "perang agresi".

Pertemuan Nehammer akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Putin dan seorang pemimpin Uni Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, yang secara luas memicu upaya Barat untuk mengisolasi Moskwa.

"Saya akan bertemu Vladimir #Putin di Moskwa besok," tulis Nehammer di Twitter pada Minggu (10/4/2022).

"Kami netral secara militer, tetapi (memiliki) posisi yang jelas tentang perang agresi Rusia melawan #Ukraina," tulisnya, merujuk pada posisi Austria.

"Itu harus dihentikan! Perlu koridor kemanusiaan, gencatan senjata dan penyelidikan penuh atas kejahatan perang."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi kepada kantor berita RIA bahwa Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Nehammer pada Senin (11/4/2022).

Pemimpin Rusia sebagian besar telah dijauhi oleh para pemimpin Barat sejak awal konflik. Tapi Putin sempat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di Kremlin pada awal Maret.

Rencana perjalanan Nehammer ke Moskwa dilakukan setelah dia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Sabtu (9/4/2022).

Nehammer mengatakan kepada wartawan bahwa, dengan kunjungan ke Moskwa, ia bermaksud untuk bertindak sebagai "pembangun jembatan" antara Rusia dan Ukraina.

Dia berharap untuk "melakukan segala yang mungkin untuk membuat (perang) berhenti" dan untuk "memastikan bahwa langkah-langkah diambil ke arah perdamaian", menurut laporan kantor berita Austria APA.

Namun dia menambahkan bahwa peluang untuk mencapai kemajuan sangat tipis, kata APA.

Austria Netral telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina serta helm dan pelindung tubuh untuk warga sipil daripada senjata.

Nehammer, seorang konservatif, jelas tergerak oleh percakapan telepon dengan Zelensky dan mengatakan dia ingin menunjukkan dukungan.

Nehammer mengatakan di Twitter bahwa dia telah memberitahu "mitra Eropa" lainnya mengenai kunjungannya ke Moskwa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan tentu saja juga presiden Ukraina Zelensky.

Ada kritik atas rencana kunjungannya di beberapa media berbahasa Jerman, dan dari setidaknya satu pejabat Ukraina sebagaimana dilansir Reuters pada Senin (11/4/2022).

Sergei Orlov, Wakil Wali Kota Mariupol di Ukraina yang terkepung, mengatakan kepada Bild Jerman bahwa kunjungan seperti itu tidak dapat diterima saat ini.

"Kejahatan perang yang dilakukan Rusia saat ini di tanah Ukraina masih berlangsung," kata Orlov dalam siaran TV.

"Saya tidak mengerti bagaimana percakapan dapat dilakukan dengan Putin saat ini, bagaimana ‘bisnis’ dapat dilakukan dengannya."

Rusia telah menolak tuduhan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang kejahatan perang. Berulang kali Rusia juga mengeklaim tidak menargetkan warga sipil selama apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/11/123200470/biasa-netral-pemimpin-austria-akan-bertemu-putin-berharap-bisa-jembatani

Terkini Lainnya

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke