Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Lepas dari Migas Rusia, Uni Eropa Targetkan Lebih Banyak Energi Terbarukan

Kompas.com - 11/04/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KAIRO, KOMPAS.com – Uni Eropa kemungkinan menetapkan target yang lebih ambisius untuk transisi ke energi terbarukan untuk bisa lepas dari impor minyak dan gas (migas) Rusia.

Hal tersebut disampaikan Kepada Kebijakan Iklim Uni Eropa Frans Timmermans pada Minggu (10/4/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

27 negara anggota UE telah sepakat untuk secara kolektif mengurangi emisi gas rumah kaca mereka sebesar 55 persen pada 2030 dari tingkat tahun 1990.

Baca juga: Kalau Eropa Berhenti Membeli, Ke Mana Rusia Menjual Gasnya?

Sedangkan untuk mencapai nol emisi, Uni Eropa menargetkan dapat mencapainya pada 2050.

Menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Komisi Eropa juga telah mengusulkan agar Eropa mengurangi impor gas Rusia sebanyak dua pertiga pada tahun ini.

Selain itu, Komisi Eropa juga sedang menyusun rencana untuk menghapus impor gas dari Rusia secara bertahap pada 2027.

Komisi Eropa akan mengusulkan rencana "Repower EU" pada Mei tentang bagaimana blok tersebut dapat keluar dari bahan bakar fosil Rusia.

Baca juga: Uni Eropa: Pasukan Rusia Mungkin Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina

“Apa yang akan kami lakukan dalam beberapa pekan ke depan adalah bekerja menuju apa yang saya sebut inisiatif Repower EU. Dan sebagai bagian dari itu, kami ingin mempercepat transisi energi,” kata Timmermans kepada wartawan dalam kunjungannya ke Kairo, Mesir.

“Jadi dalam konteks itu kami mungkin meninjau kembali target kami,” sambung Timmermans.

Timmermans menuturkan, jika target direvisi, persentase energi terbarukan bakal lebih besar untuk tahun 2030. Namun, dia menolak memberikan rincian berapa besaran persentasenya.

Berdasarkan rencana yang ada, Uni Eropa akan meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 40 persen pada 2030.

Baca juga: Uni Eropa Janji Percepat Upaya Ukraina Jadi Anggota

Timmermans menuturkan, Mesir dapat membantu UE mendiversifikasi impor gasnya.

Mesi sendiri akan menjadi tuan rumah konferensi iklim COP27 pada November dan yang mengekspor kembali gas Israel dari terminal gas alam cair (LNG) di pantai Mediterania.

“Jika kita bisa mendapatkan LNG lain di kawasan, itu mungkin pendekatan yang baik,” kata Timmermans.

“Inti dari apa yang saya tawarkan adalah hubungan strategis jangka panjang yang dimulai dengan LNG kemudian dengan cepat bergerak juga ke energi terbarukan, terutama hidrogen,” tambah Timmermans.

Baca juga: Uni Eropa Embargo Batu Bara Rusia, Janji Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com