KOMPAS.com - Pembunuhan warga sipil di Bucha dekat ibu kota Ukraina, Kyiv, telah memicu tuduhan kejahatan perang terhadap Rusia.
"Ini adalah genosida, apa yang Anda lihat di sini," kata Presiden Ukraina Volodymir Zelensky dari Bucha.
Baca juga: Rudal S-300, Sistem Pertahanan Udara Terkuat Ukraina Saat Ini, Seperti Apa Kemampuannya?
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki setuju bahwa pembunuhan di Bucha dan kota-kota lain di dekat ibu kota "harus disebut sebagai tindakan genosida dan ditangani sedemikian".
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan serangan terhadap warga sipil di Bucha "tidak terlihat jauh dari genosida".
Tapi Amerika Serikat dan negara-negara Barat NATO tidak sampai menggunakan kata itu untuk menggambarkan apa yang terjadi di Ukraina.
Jadi, apakah ada landasan untuk menuduh pasukan Rusia melakukan apa yang disebut "kejahatan dari semua kejahatan"?
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Ubah Opini Negara Non-NATO, Justru Semakin Ingin Jadi Anggota
Genosida secara luas dipandang sebagai kejahatan paling serius terhadap kemanusiaan.
Tindakan ini didefinisikan sebagai pemusnahan massal sekelompok orang tertentu - misalnya, pembunuhan enam juta orang Yahudi dalam Holokos Perang Dunia Kedua.
Konvensi Genosida PBB mendefinisikan genosida sebagai melakukan salah satu dari hal berikut "dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras atau agama":
Baca juga: Penampakan Bangkai Antonov 225, Pesawat Terbesar Dunia yang Dihancurkan Rusia di Ukraina
Belum ada konsensus mengenai ini.
Eugene Finkel, seorang profesor hubungan internasional di Johns Hopkins University, meyakini genosida sedang berlangsung di Ukraina.
Dia mengatakan ada bukti pembunuhan, yang dilakukan di Bucha dan tempat-tempat lain, terhadap orang-orang berdasarkan identitas Ukraina mereka.
"Ini bukan hanya membunuh orang, ini menargetkan kelompok identitas nasional," katanya.
Namun, retorika yang datang dari Moskwa yang membuatnya semakin mengarah ke niat genosida, menurut Finkel.