Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Perempuan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Laki-laki

Kompas.com - 28/03/2022, 12:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

 

KABUL, KOMPAS.com - Taliban disebut telah memerintahkan maskapai penerbangan di Afghanistan untuk melarang perempuan naik pesawat, kecuali ditemani oleh kerabat atau pendamping laki-laki.

Dua pejabat dari maskapai penerbangan Afghanistan, yakni Ariana Afghan Airlines dan Kam Air, mengatakan pada Minggu (27/3/2022) malam waktu setempat bahwa Taliban telah memerintahkan mereka untuk berhenti menaikkan perempuan jika mereka bepergian sendirian.

Menurut para pejabat dari maskapai penerbangan itu yang enggan disebut namanya demi keamanan, keputusan itu diambil setelah diadakan pertemuan pada Kamis (24/3/2022), antara perwakilan Taliban, dua maskapai penerbangan, dan otoritas imigrasi bandara.

Baca juga: Baru Beberapa Jam Dibuka, Sekolah untuk Anak Perempuan Diminta Taliban Tutup Lagi

Sejak kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan di Afghanistan, ada banyak pembatasan terhadap kebebasan perempuan yang telah diterapkan kembali.

Pembatasan ini sering kali diterapkan secara lokal atas kemauan pejabat regional dari Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Afghanistan.

Kementerian itu telah mengatakan tidak mengeluarkan arahan yang melarang perempuan naik pesawat sendirian.

Tetapi, sebuah surat yang dikeluarkan oleh seorang pejabat senior Ariana Afghan kepada staf maskapai setelah pertemuan dengan Taliban, membenarkan tindakan Taliban baru tersebut.

"Tidak ada wanita yang diizinkan terbang dalam penerbangan domestik atau internasional tanpa kerabat laki-laki," kata surat tersebut, dikutip dari Kantor Berita AFP yang memperoleh salinannya.

Baca juga: Taliban Buka Lagi Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan di Afghanistan

Dua agen perjalanan yang dihubungi AFP juga mengonfirmasi bahwa mereka telah berhenti mengeluarkan atau menjual tiket untuk pelancong perempuan solo.

"Beberapa wanita yang bepergian tanpa kerabat laki-laki tidak diizinkan naik penerbangan Kam Air dari Kabul ke Islamabad pada Jumat (25/3/2022)," ungkap seorang penumpang yang berada dalam penerbangan itu.

Seorang wanita Afghanistan dengan paspor AS juga tidak diizinkan naik pesawat ke Dubai pada Jumat, kata sumber lain.

Taliban telah melarang perjalanan darat antarkota bagi wanita yang bepergian sendiri, tetapi sampai sekarang mereka bebas naik pesawat.

Sejak Agustus 2021, mereka telah memutar kembali dua dekade keuntungan yang dibuat oleh perempuan Afghanistan.

Para perempuan di Afghanistan telah "diperas" dari sebagian besar pekerjaan pemerintah dan pendidikan sekolah menengah, serta diperintahkan untuk berpakaian sesuai dengan interpretasi Al Quran.

Terakhir, puluhan anak perempuan telah berbondong-bondong kembali ke kelas pada Rabu (23/3/2022) setelah sekolah dibuka kembali. Tetapi, pada hari itu juga, hanya berselang beberapa jam, para pejabat Taliban memerintahkan mereka pulang.

Kebijakan itu pun memicu kemarahan internasional. Pihak berwenang Afghanistan belum memberikan alasan yang jelas untuk pembalikan kebijakan tersebut.

Baca juga: Aktivis: Akan Ada Protes Nasional jika Taliban Tetap Tutup Sekolah untuk Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com