Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Xi Jinping Syok, Penduduk Lihat Puing-puing

Kompas.com - 21/03/2022, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping mengku syok setelah mendengar kabar jatuhnya pesawat penumpang China Eastern Airlines yang mengangkut 132 orang di pegunungan.

Xi menyerukan semua upaya penyelamatan dan mencari penyebab kecelakaan sesegera mungkin, menurut CCTV.

"Kami syok mengetahui kecelakaan MU5735 China Eastern," kata Xi, sebagaimana dilansir AFP, Senin (2/3/2022). Dia juga menyerukan "keselamatan mutlak” bagi sektor penerbangan.

Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Angkut 132 Orang

Seorang penduduk desa di dekat lokasi kecelakaan bermarga Liu mengatakan kepada China News Service bahwa dia mengendarai sepeda motor ke tempat kejadian setelah mendengar ledakan keras.

Dia mengatakan melihat puing-puing di tanah, termasuk sayap pesawat dan potongan-potongan pakaian yang tergantung di pohon.

China Eastern Airlines mengonfirmasi bahwa ada korban jiwa akibat jatuhnya pesawat dengan penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.

Namun, perusahaan tidak merinci jumlah korban tewas maupun luka.

Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh Berusia 6 Tahun, tetapi Catatan Keselamatannya Baik

"Perusahaan menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk penumpang dan anggota awak yang tewas dalam kecelakaan pesawat," kata perusahaan itu.

Diberitakan sebelumnya, media China melaporkan tidak ada tanda-tanda korban selamat dalam kecelakaan pesawat penumpang milik China Eastern Airlines tersebut.

Pesawat Boeing 737-800 tersebut jatuh di pegunungan China selatan saat dalam penerbangan dari Kota Kunming ke Guangzhou.

Media People's Daily mengutip seorang pejabat departemen pemadam kebakaran provinsi yang mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing yang berserakan.

Baca juga: Update Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines: Tak Ada Tanda-tanda Kehidupan

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan, pesawat tersebut mengangkut 123 penumpang dan sembilan awak.

Pesawat tersebut kehilangan kontak ketika berada di atas Kota Wuzhou, sebagaimana dilansir Reuters.

CAAC menambahkan, tim darurat telah dikirim ke lokasi kecelakaan. Media China mengutip seorang petugas penyelamat yang mengatakan bahwa pesawat itu benar-benar hancur.

Pelacakan penerbangan berakhir pada pukul 14.22 watu setempat pada ketinggian 3.225 kaki dengan kecepatan 376 knot.

Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines, Angkut 132 Kru dan Penumpang

Pesawat tersebut seharusnya mendarat pada pukul 15.05 waktu setempat.

Menurut data FlightRadar24, pesawat sempat terbang di ketinggian 29.100 kaki. Sekitar dua menit dan 15 detik kemudian, ketinggian pesawat turun ke 9.075 kaki.

20 detik kemudian, ketinggian terakhir dari pesawat tersebut yang berhasil dilacak adalah 3.225 kaki.

Baca juga: Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines Jatuh, Picu Kebakaran Hutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com