RIYADH, KOMPAS.com – Perusahaan minyak milik Arab Saudi, Saudi Aramco, melaporkan peningkatan laba bersih perusahaan yang signifikan sepanjang 2021.
Dilansir CNBC International, Senin (21/3/2022), Saudi Aramco membukukan laba bersih senilai 110 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.573 triliun pada 2021.
Laba bersih tersebut meningkat sekitar 110 persen dibandingkan 2020 di mana Saudi Aramco “hanya” mencatatkan laba bersih sebesar 49 miliar dollar AS.
Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Fasilitas Minyak Aramco di Arab Saudi
Lonjakan laba bersih Saudi Aramco pada 2021 tersebut tak lepas dari meroketnya harga minyak mentah dunia pada tahun yang sama.
Bila dibandingkan, laba bersih Saudi Aramco pada 2021 adalah sekitar tiga perempat dari realisasi pendapatan RI.
Dilansir laman Kementerian Keuangan RI, realisasi pendapatan negara hingga 31 Desember 2021 adalah Rp 2.003,1 triliun atau 114,9 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp 1.743,6 triliun.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pelaksanaan APBN 2021 mencatatkan kinerja positif dan melebihi target dalam APBN 2021.
Baca juga: China Bicarakan Pembelian Saham Aramco dari Arab Saudi
Sementara itu, capaian laba yang signifikan dari Saudi Aramco juga memberikan sentimen positif bagi saham raksasa minyak Arab Saudi tersebut.
"Hasil kinerja kami yang positif ini merupakan cerminan dari keuangan yang disiplin, fleksibilitas melalui kondisi pasar yang terus berkembang dengan tetap berpegang pada fokus strategi pertumbuhan jangka panjang kami," ujar CEO Saudi Aramco Amin Nasser.
Peningkatan harga minyak mentah dunia pada tahun lalu menjadi berkah tersendiri bagi Saudi Aramco.
Pada penghujung 2021, minyak mentah acuan global, Brent, diperdagangkan pada level kisaran 80 dollar AS, menguat hampir 50 persen sejak awal 2021.
Baca juga: Serangan Houthi Membuat Lubang Besar di Tangki Minyak Saudi Aramco
Kurangnya pasokan di tengah tren pemulihan ekonomi menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia melesat pada tahun lalu.
Adanya jarak antara pasokan dan permintaan telah menimbulkan ketidakpastian pada pasar komoditas energi global, bahkan jauh sebelum konflik geopolitik Rusia dan Ukraina memanas.
"Meski kondisi ekonomi telah membaik secara signifikan, namun prospeknya tetap tidak pasti karena berbagai faktor makro ekonomi dan geopolitik," kata Nasser.
Dengan capaian laba bersih itu, Saudi Aramco akan membagikan dividen kuartal keempat sebesar 18,8 miliar dollar AS, yang akan dibayarkan dalam waktu dekat.
Nasser mengatakan, tahun ini perusahaan akan tetap berinvestasi guna meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 13 juta barrel per hari pada 2027.
Baca juga: Perusahaan Minyak Aramco di Saudi Dikecam Karena Gunakan Manusia Sebagai Hand Sanitizer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.