Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darmansjah Djumala
Diplomat dan Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri

Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri dan Dosen Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.

Ukraina, Sang Pelanduk di Bumi Eropa

Kompas.com - 12/03/2022, 06:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEKHAWATIRAN itu akhirnya terjadi: Rusia menyerang Ukraina. Tatkala fajar menyingsing di langit Ukraina, 24 Februari lalu, militer Rusia menyerbu dari darat, laut dan udara.

Tentara Rusia merangsek ke teritori Ukraina dari tiga titik masuk: Utara di perbatasan Belarus, Selatan melalui Crimea dan Odessa, dan Timur melalui Luhanks, Sumy dan Kharkiv.

Menembakkan rudal jelajah dan balistik ke titik sasaran strategis, instalasi militer dan pangkalan udara di tujuh belas wilayah di sekujur Ukraina.

Sampai saat ini tercatat 198 orang tewas, 1.115 luka-luka. Dunia pun mengecam.

Banyak pihak sudah menduga pecahnya perang Ukraina-Rusia ini. Hanya tinggal menunggu waktu. Sebab, ini adalah kulminasi konflik yang sudah berjalan delapan tahun terakhir.

Sekadar kilas balik, inti konflik itu sejatinya berpusar pada tarikan kepentingan dua kekuatan politik besar yang memengaruhi orientasi politik luar negeri Ukraina: Rusia di Timur dan Uni Eropa di Barat.

Takdir geografis seperti ini, dalam perspektif geo-politik dan geo-ekonomi, menempatkan Ukraina dalam posisi terjepit antara Rusia dan Uni Eropa.

Baca juga: Prinsip Bebas-Aktif dalam Konflik Rusia-Ukraina

Posisi ini mengingatkan pada pepatah lama: dua gajah berkelahi, pelanduk mati di tengah. Artinya kurang lebih: jika dua gajah (Rusia dan Uni Eropa) berkompetisi, si pelanduk (Ukraina) salah langkah bisa mati.

Dalam beberapa hari terakhir ini kita menyaksikan, betapa sang pelanduk diharu-biru oleh satu gajah.

Sedang gajah satunya gamang untuk bertindak membantu dengan tindakan konkret di lapangan.

Tarikan kepentingan dua gajah, Uni Eropa dan Rusia, di Ukraina bisa dipindai setidaknya dari tiga sudut amatan.

Pertama, terkait pergulatan kepentingan politik domestik. Publik internasional mahfum, setelah merdeka dari Uni Soviet, elite Ukraina terbelah dalam orientasi politik luar negeri: pro Moskow dan pro Uni Eropa.

Tengok saja apa yang terjadi pada akhir 2013. Terjadi demonstrasi anti-Victor Yanukovich, presiden kala itu yang pro-Moskow.

Yanukovich menolak kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa. Dia lebih memilih dekat ke Rusia. Akibatnya dia digulingkan oleh demonstrasi yang menuntut Ukraina lebih dekat ke Uni Eropa.

Yanukovich digantikan Petro Poroshenko, yang segera melakukan langkah politik sangat krusial: menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.

Sejak itu bandul politik luar negeri Ukraina mengayun ke Barat, jatuh ke dalam orbit pengaruh Uni Eropa.

Kedua, dalam timbangan geo-strategis, Ukraina sangat penting bagi Uni Eropa, terutama dalam konteks perluasan keanggotaan ke Eropa Timur. Ukraina bisa menjadi garda terdepan dalam menghadapi pengaruh Rusia.

Ukraina, yang wilayahnya hampir dua kali luas Polandia dengan penduduk 47 juta dan kaya sumber alam, terlalu penting untuk dibiarkan di bawah bayang-bayang Rusia.

Dengan bergabungnya Ukraina, posisi tawar Uni Eropa vis a vis Rusia menjadi lebih kuat. Juga dapat meningkatkan kapasitas ekonomi entitas regional itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com