Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yoon Suk Yeol, Presiden Baru Korea Selatan Pasca-pemilu yang Memecah Belah

Kompas.com - 10/03/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

SEOUL, KOMPAS.com - Yoon Suk Yeol, mantan jaksa konservatif, telah terpilih sebagai presiden baru Korea Selatan.

Dia mengalahkan saingan utamanya dari kelompok liberal dalam salah satu pemilihan presiden yang paling ketat di negara itu.

Dilansir Al Jazeera, dengan lebih dari 98 persen suara yang sudah dihitung, Yoon memenangkan 48,6 persen suara melawan saingannya Lee Jae Myung, yang hanya 47,8 persen.

Baca juga: Hasil Pilpres Korea Selatan: Mantan Jaksa Yoon Suk Yeol Menang Jadi Presiden Selanjutnya

Yoon mengatakan pada Kamis (10/3/2022) bahwa dia akan menghormati konstitusi, parlemen dan bekerja dengan partai-partai oposisi ketika dia menjabat sebagai pemimpin negara berikutnya.

Dia juga menyebut hasil pemilihan sebagai “kemenangan orang-orang hebat”.

“Kompetisi kami sudah berakhir untuk saat ini,” katanya dalam pidato penerimaan, lalu berterima kasih dan menghibur Lee serta saingan lainnya.

“Kita harus bergandengan tangan dan bersatu menjadi satu untuk rakyat dan negara.”

Pada upacara terpisah dengan para pendukung, Yoon mengatakan dia akan menempatkan prioritas utama pada “persatuan nasional”.

Dia menambahkan semua orang harus diperlakukan sama terlepas dari perbedaan regional, politik dan sosial ekonomi mereka.

Baca juga: Dari Skandal hingga Rudal, Sederet Isu Menanti Tanggapan Presiden Korea Selatan yang Baru

Yoon akan menjabat pada Mei dan menjalani masa jabatan lima tahun sebagai pemimpin negara dengan ekonomi terbesar ke-10 di dunia.

Pemilihan bermuara pada pertarungan dua arah antara Yoon dari oposisi People Power Party dan Lee dari Partai Demokrat yang memerintah.

Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk saling membanting, mengejek, dan menjelek-jelekkan satu sama lain dalam salah satu kampanye politik paling pahit di sana, memperparah perpecahan domestik yang sudah parah di negara itu.

Yoon mengatakan dia akan menangani provokasi Korea Utara dengan tegas dan berusaha untuk meningkatkan kerjasama keamanan trilateral dengan Washington dan Tokyo.

Dia juga mengatakan akan menjadikan aliansi yang ditingkatkan dengan AS sebagai pusat kebijakan luar negerinya sambil mengambil sikap yang lebih tegas terhadap China.

Baca juga: Pilpres Korea Selatan Dimulai, Dua Kandidat Jadi Favorit Juara

Pemilihan dilakukan ketika Korea Selatan sedang bergulat dengan lonjakan Covid-19 yang didorong oleh Omicron.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com