Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Interpreter Menangis saat Live Terjemahkan Pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Kompas.com - 28/02/2022, 17:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Seorang penerjemah untuk outlet berita Jerman terdengar menangis saat menerjemahkan pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (27/2/2022).

Dalam video pidato tersebut, penerjemah tak dikenal untuk Welt terdengar menerjemahkan bagian dari pidato Zelensky ke dalam bahasa Jerman.

Baca juga: Bom Termobarik, Senjata Rusia Paling Mematikan yang Dibawa ke Ukraina

Saat itu Volodymyr Zelensky berkata: "Rusia berada di jalan kejahatan. Dunia harus mencabut hak Rusia untuk memilih di Keamanan Dewan PBB."

Penerjemah kemudian melambat dan terisak saat menyampaikan kalimat: "Orang-orang Ukraina, kami tahu persis apa yang kami pertahankan. Kami pasti akan menang."

Sempat terdiam menahan tangis, interpreter itu hanya terakhir terdengar meminta maaf karena tak mampu menyelesaikan terjemahan pidato Presiden Ukraina saat itu. 

Video yang dibagikan di media sosial itu mendapat dukungan dari sejumlah netizen. Banyak yang mengirim doa, dan turut mengungkapkan keprihatinan.

Melalui akun Twitternya sang interpreter berterimakasih atas dukungan semua pihak dan menyampaikan doa untuk Ukraina.

"Saya seorang juru bahasa konferensi, saya (biasa) menafsirkan forum perdamaian selama 10 jam. Tapi hari ini live di TV Jerman saya tidak bisa menyelesaikan menafsirkan Zelensky, selama kata-kata terakhirnya saya menangis."

Baca juga: Profil Volodymyr Zelensky: Komedian yang Jadi Presiden Ukraina, Kini “Target No.1” Rusia

Zelensky berbicara kepada warga Ukraina setelah beberapa kota diserang pada Sabtu (27/2/2022) malam.

"Tadi malam brutal di Ukraina. Sekali lagi, penembakan, lagi-lagi pengeboman daerah pemukiman dan infrastruktur sipil," kata Zelensky.

"Kami akan berjuang selama yang diperlukan untuk membebaskan negara. Jika anak-anak lahir di tempat penampungan, bahkan ketika penembakan berlanjut, maka musuh tidak memiliki kesempatan dalam hal ini — tidak diragukan lagi — perlawanan rakyat. Untuk kemenangan! Kemuliaan bagi Ukraina!" dia menambahkan.

Mengutip Kementerian Dalam Negeri Ukraina, AP melaporkan bahwa 352 warga Ukraina tewas selama invasi Rusia ke negara itu.

Dalam wawancara terpisah dengan AP, Wali Kota Keiv Vitali Klitschko mengatakan ibu kota Ukraina "dikepung."

Kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, juga dikepung, dan 1,4 juta penduduknya telah diminta untuk berlindung.

Baca juga: Ketika Anak-anak yang Harus Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com