Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Hacker dari Belarus Turun Tangan, Ganggu Pengerahan Pasukan Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 28/02/2022, 12:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MINSK, KOMPAS.com – Kelompok hacker dari Belarus diduga telah membobol komputer yang mengontrol kereta api negara itu untuk mengganggu tentara Rusia yang menuju Ukraina.

Pada Minggu (27/2/2022), kelompok hacker yang menyebut diri mereka The Cyber Partisans mengeklaim beberapa kereta api telah berhenti di kota Minsk, Orsha, dan Osipovichi.

Mereka meretas sistem komputer lalu mengubahnya menjadi tidak dapat dioperasikan dengan mengenkripsi data yang tersimpan di dalamnya.

Baca juga: Rusia Hancurkan Antonov-225, Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina

Beberapa situs web yang terhubung ke jaringan kereta api Belarus mengirim pesan error pada Minggu, sebagaimana dilansir Bloomberg News.

Namun, Bloomberg News tidak dapat secara independen memverifikasi klaim kelompok hacker tersebut.

Seorang mantan pekerja kereta api Belarus melaporkan bahwa sistem kereta api di Minsk dan Orsha telah lumpuh.

Selain itu, di forum internet Belarus, beberapa orang menyebut ada gangguan pada sejumlah kereta api di Minsk.

Perwakilan pemerintah di Belarus tidak menanggapi permintaan komentar. Seorang perwakilan untuk Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak menanggapi pesan dari Bloomberg.

Baca juga: PM Inggris Sebut Orang Ukraina Bertarung Melawan Invasi Rusia dengan Heroik

The Cyber Partisans mengatakan, tujuan serangan itu adalah untuk memperlambat pengerahan pasukan Rusia yang melakukan perjalanan dari pangkalan di Belarus ke Ukraina.

Dengan demikian, memberi lebih banyak waktu bagi Ukraina untuk mengusir serangan Rusia di negara itu.

Kelompok hacker itu menambahkan, mereka telah menempatkan sistem kereta api ke mode kontrol manual yang akan secara signifikan memperlambat pergerakan kereta, tetapi tidak akan menciptakan situasi darurat.

Sergei Voitehowich, mantan karyawan perusahaan Kereta Api Belarus milik negara, mengatakan bahwa para hacker telah merusak sistem kontrol lalu lintas kereta api.

Hal itu menyebabkan terganggunya pergerakan kereta api, terutama di persimpangan antara Minsk dan Orsha.

Baca juga: Drone Bayraktar TB2 Buatan Turki Ampuh Lawan Pasukan Rusia di Ukraina

Voitehowich menambahkan, sistem kontrol lalu lintas telah dipulihkan setelah terjadi peretasan, tetapi sistem lain tidak beroperasi dan situs web jaringan kereta eksternal tidak aktif.

Pada akhir Januari, The Cyber Partisans mengatakan bahwa mereka telah menargetkan Kereta Api Belarus dan mengenkripsi sebagian besar server, database, dan workstation perusahaan.

The Cyber Partisans sendiri kerap menarget Pemerintah Belarusia dan lembaga kepolisian negara itu dengan serangan siber.

Tahun lalu, mereka merilis kumpulan data yang mencakup arsip rahasia kepolisian, daftar tersangka informan polisi, informasi pribadi tentang pejabat tinggi pemerintah dan mata-mata, rekaman video yang dikumpulkan dari drone polisi dan pusat penahanan, serta rekaman rahasia panggilan telepon dari sistem penyadapan pemerintah.

Baca juga: Rusia Kerahkan Pasukan Besar-besaran Menuju Kiev, Panjang Konvoi Capai 5 Kilometer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com