Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Kecam Serangan Roket Rusia yang Mengerikan di Kiev!

Kompas.com - 25/02/2022, 13:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengecam "serangan roket yang mengerikan" yang mengguncang ibu kota Ukraina, Kiev pada Jumat (25/2/2022) dini hari waktu setempat.

"Serangan roket Rusia yang mengerikan di Kiev," kata Dmytro Kuleba di Twitter.

Dia menyebut, serangan semacam itu terakhir kali terjadi di Ukraina adalah lebih dari 80 tahun lalu.

Baca juga: Pertempuran Pasukan Rusia vs Ukraina Masih Berlangsung Memperebutkan Pangkalan Udara Dekat Kiev

"Terakhir kali ibu kota kita mengalami hal seperti ini pada tahun 1941 ketika diserang oleh Nazi Jerman,” kata dia, dikutip dari AFP, Jumat.

Pasukan Rusia diketahui menekan semakin jauh ke Ukraina ketika pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kiev, dengan ledakan terdengar di ibu kota negara.

Ledakan di Kiev memanaskan situasi hari kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menanggapi dengan rentetan sanksi, tetapi pasukan Rusia tampak berniat pada Jumat, untuk menekan keuntungan mereka setelah serangkaian kemenangan strategis utama pada hari pertama.

Presiden Volodymyr Zelensky pada Kamis, menyebut setidaknya 137 orang tewas selama hari pertama serangan Rusia, ketika dia memanggil wajib militer dan pasukan cadangan nasional untuk berperang dalam mobilisasi umum.

Baca juga: Presiden Zelensky Merasa Ukraina Dibiarkan Sendiri untuk Melawan Rusia

Zelensky mengatakan sekarang ada "tirai besi baru" antara Rusia dan seluruh dunia, seperti dalam Perang Dingin.

Dia pun menyesalkan bangsanya telah "dibiarkan sendiri".

"Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun," kata dia dalam rekaman video pidatonya untuk warga negara.

SNATO mengyebut pihaknya telah mengaktifkan "rencana pertahanan" untuk negara-negara sekutu.

Namun, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan tidak ada rencana untuk mengirim pasukan aliansi ke Ukraina.

Baca juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Tewas pada Hari Pertama Serangan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com